Mantan Bomber Italia Sebut Permainan Haaland seperti Binatang

Hal tersebut dia ungkapkan saat berbincang dengan sesama mantan bomber Italia, Christian Vieri, dalam akun Instagram pribadinya.

Menurut Cassano, Haaland memiliki semua aspek yang diperlukan untuk menjadi striker kelas dunia.

Bahkan, untuk menggambarkan kehebatan dan keberanian di lapangan, Cassano menyebut, pemain berusia 19 tahun itu bermain seperti "binatang".

"Dia membuat tim bermain dengan level tinggi, bisa mencetak gol dan tahu cara memaksimalkan kedua kakinya," ucap Cassano, dikutip dari Goal.

"Dia adalah binatang, dia tidak takut pada apa pun atau siapa pun," tutur dia menegaskan.

Haaland telah membuktikan kualitas dan potensinya sejak kali pertama merumput bersama Borussia Dortmund.

Pada laga debutnya, pemuda berkebangsaan Norwegia itu langsung mengejutkan seluruh pencinta sepak bola dunia.

Dia sukses membukukan hattrick dalam dua menit. Raihan itu semakin mengundang decak kagum karena berhasil membawa Dortmund bangkit setelah tertinggal 1-3 dari lawannya, FC Augsburg.

Magis Haaland terus berlanjut pada dua pertandingan berikutnya, tepatnya ketika Dortmund berhasil menghajar FC Koeln (5-1) dan Union Berlin (5-0).

Pada kedua laga tersebut, Haaland berhasil membukukan masing-masing dua gol.

Bahkan, saat menghadapi Union Berlin, dia juga mencatatkan satu assist.

Hingga saat ini, Haaland telah mengoleksi sembilan gol dan dua assist dari delapan penampilan di Bundesliga, kasta tertinggi Liga Jerman.

Sebelum namanya bersinar bersama Dortmund, Antonio Cassano mengaku sempat merekomendasikan Haaland untuk bergabung ke Juventus.

Striker yang pernah membela beberapa klub elite dunia itu telah mengendus bakat Haaland sejak masih berseragam klub RB Salzburg (Austria).

"Ketika dia (Haaland) mulai bermain dengan Salzburg, saya merekomendasikan dia ke Piero Ausilio (Direktur Olahraga Juventus), dan dia mengatakan sudah memantaunya," ungkap Cassano.

Puncak ketertarikannya terjadi setelah Haaland tampil impresif di Liga Champions musim 2019-2020.

Bersama Salzburg, dia mampu menorehkan delapan gol dan satu assist dari enam penampilan.

Padahal, saat itu, lawan yang dihadapi bukanlah tim yang terbilang mudah.

Salzburg tergabung dalam Grup E yang berisi tim kuat dari masing-masing liga, KRC Genk (Belgia), Napoli (Italia), dan sang juara bertahan, Liverpool (Inggris).