Kevin De Bruyne Ragu Tubuhnya Bersih dari Virus Corona

KOMPAS.com - Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, ragu dirinya bersih dari virus corona.

Keraguan De Bruyne mulai muncul ketika melakukan isolasi mandiri bersama anak dan istrinya sejak pertengahan Maret 2020.

De Bruyne cemas karena keluarganaya sempat sakit selama beberapa hari dan dirinya mengalami gejala ringan.

"Pada awal isolasi mandiri, keluarga saya sempat sakit mungkin selama delapan atau sembilan hari," kata De Bruyne dikutip dari situs ESPN.

"Pertama anak bungsu saya sakit, kemudian anak pertama dan istri saya juga sakit cukup lama. Saya tidak tahu apakah kami tertular atau tidak," ujar De Bruyne menambahkan.

De Bruyne mengaku semakin cemas ketika mengalami sakit tenggorokan. Pemain asal Belgia itu baru bisa tenang ketika anak dan istrinya sudah mulai membaik.

"Saya sempat sakit tenggorokan. Namun, dibandingkan dengan kondisi yang lain, saya bisa dibilang lebih baik," ujar De Bruyne.

"Kami beruntung karena dalam dua atau tiga pekan terakhir, kondisi kami sudah mulai pulih. Kami sekarang lebih aktif beraktivitas selama masa isolasi," tutur De Bruyne menambahkan.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dan bintang muda Chelsea, Challum Hudson-Odoi, menjadi dua sosok di Liga Inggris yang sempat terjangkit virus corona.

Saat Arteta dan Hudson-Odoi dinyatakan positif, Liga Inggris diputuskan ditunda pada 13 Maret 2020.

Dua hari sebelum Liga Inggris ditunda, seharusnya Arsenal berhadapan dengan Man City.

Namun, Arsenal dan Man City sepakat tidak bermain setelah presiden Olympiaqos, Evangelos Marinakis, dinyatakan positif Covid-19.

Dalam pernyataan resminya, Arsenal menolak tampil karena beberapa pemain sempat melakukan kontak dengan Marinakis saat bertandang ke markas Olympiaqos pada laga Europa League akhir Februari 2020.

Saat ini, Mikel Arteta dan Hudson-Odoi sudah dinyatakan pulih dari Covid-19, tapi mereka tetap harus menjalani isolasi mandiri.

Meski demikian, hingga saat ini, masih belum ada kepastian kapan Liga Inggris yang tersisa 92 laga bisa dilanjutkan.

Adapun Inggris saat ini masih berstatus lockdown hingga 7 Mei 2020.