Meskipun non-Hindu, Nadeo Argawinata mengaku menikmati gegap gempita masyarakat merayakan Hari Raya Nyepi.
Penjaga gawang asal Kota Kediri tersebut memang memutuskan tetap bertahan di Bali untuk sementara waktu meskipun kegiatan tim diliburkan hingga waktu yang tidak ditentukan.
Nadeo memiliki wacana untuk pulang, tetapi masih mempertimbangkan hal itu lantaran situasi pandemi virus corona yang belum kondusif.
"Saya tidak pulang, sekalian ikut Nyepi di sini. Tidak biasa sih, tetapi seru juga. Baru pertama ini merasakan pengalaman Nyepi soalnya," kata Nadeo kepada Kompas.com.
Sebagai orang awam, Nadeo menyempatkan diri bertanya-tanya mengenai Nyepi.
Ia berusaha menggali banyak informasi agar tidak melanggar batas-batas toleransi selama Nyepi berlangsung.
"Sebelum berlangsung Nyepi saya bertanya-tanya kepada yang sudah merasakan di sini. Bagaimana kegiatannya, apa saja yang perlu disiapkan selama Nyepi berlangsung dan sebagainya," ucap mantan kiper Borneo FC itu.
Meskipun tidak ikut merayakan, Nadeo Agrawinata mengaku ikut terkesima dengan pengalaman Nyepi pertamanya.
Dia merasakan sensasi yang berbeda, seakan hiruk pikuk kesibukan dunia berhenti sejenak.
Nadeo Argrawinata mengaku banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru dari saudara-saudaranya yang merayakan Nyepi di Bali tersebut.
"Yang bisa dipetik dari Nyepi menurut saya, satu hari d imana kita benar-benar jauh dari modernisasi, untuk belajar introspeksi diri dalam kesepian atau kesunyian dari pagi hingga pagi lagi. Hanya suara alam saja yang benar-benar kita dengar."
https://bola.kompas.com/read/2020/03/28/06200088/nadeo-argawinata-terkesima-dengan-perayaan-nyepi-di-bali