Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Olympiastadion Berlin, Stadion Milik Hertha Berlin

KOMPAS.com - Stadion Olimpiade Berlin yang merupakan markas klub asal Jerman, Hertha Berlin, bisa dibilang menjadi salah satu stadion terbesar di Eropa.

Stadion ini awal mulanya dibangun untuk menggelar Olimpiade musim panas pada 1936.

Pembangunan Stadion Olimpiade Berlin dimulai pada 1934 hingga 1936.

Selain itu, markas Hertha Berlin ini juga pernah menyelenggarakan Piala Dunia 2006 dan final Liga Champions 2015.

Herta Berlin sudah menempati stadion ini sejak 1963 hingga sekarang.

Die Alte Dame - julukan Hertha Berlin - melakoni laga perdananya di Olympiastadion pada 24 Agustus 1963.

Mari mengenal lebih jauh seluk-beluk stadion yang menjadi simbol, rumah, dan cita-cita semangat Jerman ini.

Berikut data Stadion Olimpiade Berlin yang dirangkum Kompas.com dari laman resmi Bundeliga:

1. Visi dan harapan Stadion Olimpiade Jerman

Terlahir dari suatu ide, stadion ini memang diharapkan lain daripada yang lain.

Dirancang oleh arsitek Jerman Werner March dan dibantu saudaranya Walter, Olympiastadion dibangun antara tahun 1934 hingga 1936 untuk Olimpiade Berlin 1936.

Stadion ini memiliki struktur bangunan yang berpijak kokoh dua belas meter di bawah tanah.

Hal ini memungkinkan pembangunan dua buah tugu dengan logo Olimpiade di bagian atasnya.

Tugu tersebut akan menjadi monumen pertama yang dilihat para pengunjung yang datang di stadion ini.

Meski telah beberapa kali melewati masa renovasi, pemerintah Jerman tetap mempertahankan bagian eksterior stadion agar terkesan klasik.

Susunan batu bata seolah ingin memperlihatkan betapa kokohnya stadion yang sempat menjadi markas tentara Inggris pada Perang Dunia II ini.

Menjelang penyelenggaraan Piala Dunia 2006 di Jerman, Olympiastadion kembali berbenah diri.

Lapisan membran semitransparan menutupi keseluruhan bagian tribune.

Ini menjadi sebuah perpaduan luar biasa antara konstruksi stadion yang klasik dengan atap transparan yang modern.

Selain itu, sejak tahun 1985, Olympiastadion menjadi stadion tetap dalam penyelenggaraan Final DFB-Pokal.

Pada Minggu, 22 Maret 2020 mendatang, stadion ini akan menjadi saksi rivalitas abadi Hertha BSC dengan FC Union Berlin.

2. Stadion unik dan multifungsi

Markas Hertha Berlin ini juga dianggap sebagai salah satu stadion serbaguna.

Sebab, Olympiastadion Berlin menggunakan teknologi tercanggih dalam penerangan cahaya dan perlengkapan tata suara.

Stadion ini juga terdapat 113 kursi VIP, restoran, dan dua garasi bawah tanah.

Total biaya renovasi yang harus dikeluarkan digadang-gadang mencapai 242 juta euro.

Olympiastadion menjadi stadion all-seater berkapasitas maksimal sebanyak 74.475 penonton.

Hal tersebut membuat stadion ini menjadi stadion terbesar di Jerman yang tidak menggunakan area luar atau teras.

https://bola.kompas.com/read/2020/03/14/13200008/mengenal-olympiastadion-berlin-stadion-milik-hertha-berlin

Terkini Lainnya

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Liga Italia
Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke