Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mirip Hubungan Man United-Liverpool, Lakers Bangkit Saat Warriors Terpuruk

KOMPAS.com - Golden State Warriors harus menelan pil pahit saat menjamu Houston Rockets di Chase Center pada lanjutan kompetisi basket NBA, Kamis (20/2/2020) atau Jumat siang WIB.

Pada pertandingan tersebut, Warriors takluk dengan skor 105-135.

Tak cuma jadi kekalahan kelima beruntun, kekalahan dari Rockets juga membuat Warriors makin terpuruk di dasar klasemen wilayah barat.

Penguasa barat dalam lima tahun beruntun itu kini terpuruk sebagai juru kunci dengan baru mengoleksi 12 kemenangan dan menelan 43 kekalahan.

Warriors terancam tak lolos ke play off untuk kali pertamanya dalam delapan tahun terakhir.

Terpuruknya Warriors justru berbarengan dengan mulai bangkitnya tetangga satu negara bagian mereka, Los Angeles Lakers.

Setelah selalu gagal lolos ke play off dalam enam tahun terakhir, Lakers kini tampil perkasa pada NBA musim ini.

Sebelum NBA musim ini, Lakers bisa dibilang mengalami masa kegelapannya dalam enam tahun terakhir.

Di sisi lain, keterpurukan Lakers juga berbanding terbalik dengan rival California mereka, Warriors.

Klub yang bermarkas di San Fransisco itu justru mengalami kejayaan dalam lima tahun terakhir.

Sejak 2015, Warriors rutin menjadi penguasa wilayah barat, tiga di antaranya bahkan berujung gelar juara NBA, masing-masing pada tahun 2015, 2017, dan 2018.

Terkait kondisi yang dialami timnya kini, pelatih Warriors Steve Kerr mengatakan, akan berupaya memperbaiki timnya dalam 27 laga ke depan.

Warrios masih punya waktu hingga April untuk bangkit guna lolos ke play off.

Apalagi, juara NBA enam kali itu berpeluang segera diperkuat kembali dua bintangnya yang cedera, Stephen Curry dan Klay Thompson.

"Saya ingin melihat kesadaran akan kesalahan yang kami buat dan segera untuk memperbaikinya," kata Kerr, dikutip dari NBCSports.com.

Mirip Hubungan Man United dan Liverpool

Sekilas, hubungan yang terjadi antara Lakers dan Warrios mirip dengan yang terjadi pada dua klub sepak bola yang kerap bersaing di Inggris, Manchester United dan Liverpool.

Sama-sama berada di wilayah barat laut Inggris, duel Man United vs Liverpool kerap dijuluki sebagai North West Derby.

Meski kerap dianggap sebagai rival berat, Man United dan Liverpool sebenarnya tak sepenuhnya sering terlibat rivalitas terbuka dalam perebutan gelar juara.

Sebelum tampil perkasa sepanjang musim ini, Liverpool bahkan sempat puasa gelar juara Liga Inggris dalam waktu lama.

Bahkan, sampai 29 tahun lamanya.

The Reds terakhir kali mencicipi gelar juara Liga Inggris pada tahun 1990.

Ketika itu, kasta tertinggi Liga Inggris masih bernama First Division.

Di sisi lain, saat Liverpool mengalami masa kegelapan, Man United justru mencapai masa kejayaan.

Di bawah arahan Sir Alex Ferguson, Man United berhasil mendominasi tanah Inggris dengan berhasil meraih 13 trofi Premier League selama kurun waktu 1993-2013.

Selama kurun waktu tersebut, momen langka saat Man United dan Liverpool terlibat dalam persaingan juara hanya terjadi pada musim 2008-2009.

Ferguson pernah berujar bahwa Liverpool bisa mencapai masa kejayaan yang pernah dialaminya bersama Man United.

Bagi Ferguson, orang yang bisa membawa Liverpool menyamai pencapainnya bersama Man United adalah pelatih mereka saat ini, Juergen Klopp.

"Klopp punya karakter yang kuat. Ini adalah hal vital bagi sebuah klub," kata Ferguson, dikutip dari Liverpool Echo.

"Saya khawatir terhadap kehadiran dirinya. Karena satu hal pasti yang tak diinginkan MU adalah Liverpool ada di atas kami," ucap Ferguson.

Liverpool kini masih memimpin klasemen Premier League dengan torehan 76 poin dari 26 laga.

Liverpool bahkan bisa memastikan gelar juaranya 21 Maret, atau bahkan lebih cepat.

Di sisi lain, Man United hanya menempati posisi ketujuh klasemen sementara dengan raihan 38 poin dari 26 laga.

https://bola.kompas.com/read/2020/02/23/08400008/mirip-hubungan-man-united-liverpool-lakers-bangkit-saat-warriors-terpuruk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke