Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedan Nasib Persija Jakarta pada Musim Lalu dan Sekarang

KOMPAS.com - Mempertahankan status juara bertahan Liga 1 bagi Persija Jakarta nyatanya bukan suatu hal yang mudah.

Buktinya, pemuncak klasemen akhir Liga 1 2018 itu harus puas finis di urutan ke-10 dengan koleksi 44 poin pada musim ini.

Torehan poin tersebut didapat dari 11 kemenangan, 1 kali seri dan 12 kali kalah.

Jauh berbeda dengan musim sebelumnya dengan 18 kali menang, 8 seri dan 8 kalah serta mengumpulkan 62 poin.

Bahkan, dalam beberapa pekan, Persija Jakarta sempat mengisi papan bawah alias zona degradasi.

Dalam catatan Kompas.com, tim berjuluk Macan Kemayoran itu pernah menghiasi zona merah degradasi setidaknya 10 pekan.

Dimulai pada pekan ke-3, Persija belum pernah menang dari tiga pertandingan awal dan menghuni posisi ke-16.

Paling lama, Riko Simanjuntak cs berada di zona degradasi pada pekan ke-9 hingga pekan ke-14.

Begitu juga pada pekan ke-17 dan 19, Persija harus kembali menghuni posisi tidak aman.

Persija terakhir kali berada di zona degradasi pada pekan ke-22. Setelah itu, mereka di luar area merah tersebut.

Namun, hingga pekan ke-31, mereka belum aman karena masih berpeluang masuk zona degradasi.

Beruntung, pada pekan ke-32, Macan Kemayoran bisa lolos degradasi setelah menang besar atas Madura United 4-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Penurunan performa Persija Jakarta pada musim ini bahkan harus mengorbankan dua pelatih asing.

Setelah membawa Persija juara, pelatih Stefano Cugurra memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir masa kontraknya.

Saat itu, pelatih yang akrab disapa Teco itu mengaku ingin mencari tantangan baru karena merasa dua tahun di Persija adalah waktu yang cukup.

Setelah ditinggal Teco, Persija mengontrak mantan pelatih timnas Indonesia, Ivan Kolev, tetapi hanya bertahan selama lima bulan hingga Mei 2019.

Salah satu catatan buruk yang membuat Ivan Kolev dipecat adalah ketika Persija tersingkir dari fase grup Piala AFC.

Posisi Ivan Kolev kemudian digantikan oleh Julio Banuelos yang merupakan mantan asisten Luis Milla.

Akan tetapi Julio hanya bertahan tiga bulan dari Juni hingga September 2019 dan digantikan oleh Edson Tavares.

"Saya datang ke Persija untuk menyelamatkan tim ini. Sewaktu saya datang, posisi Persija itu kedua dari bawah," ucap Tavares pada 14 Desember 2019 lalu.

https://bola.kompas.com/read/2019/12/22/20400068/perbedan-nasib-persija-jakarta-pada-musim-lalu-dan-sekarang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke