Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arti Penting Bambang Pamungkas di Persija, seperti Rossi bagi MotoGP

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikon Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, memasuki masa akhir kariernya sebagai pesepak bola profesional.

Duel Persija vs Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/12/2019) malam, dikabarkan akan menjadi laga terakhir bagi Bambang Pamungkas sebelum resmi pensiun.

Selama ini, tak banyak atlet yang mampu bertahan lama di dunia olahraga sampai usia kepala empat.

Berkarier di dunia yang memang lebih banyak mengandalkan kemampuan fisik, seorang atlet dituntut untuk bugar agar bisa diandalkan di atas lapangan.

Tuntutan untuk selalu bugar secara fisik tentu tak bisa dicapai jika mengacu ke kodrat alamiah tubuh manusia. Sebab, semakin bertambah umur, semakin menurun pula kemampuan fisik.

Dikutip dari hellosehat.com, kebugaran tubuh akan mulai mengalami penurunan secara bertahap setelah usia 25 tahun.

Tak heran, sangat jarang ditemukan ada atlet yang masih menunjukan performa menawan pada usia kepala tiga. Kebanyakan bahkan lebih memilih pensiun saat mencapai fase tersebut.

Namun, bukan berarti tidak ada atlet yang mampu terus aktif sampai usia kepala empat.

Di dalam negeri, salah satu orang yang mampu melakukannya adalah Bambang Pamungkas, mantan penyerang timnas Indonesia sekaligus pemain senior Persija Jakarta.

Pada usia yang nyaris mencapai 40 tahun, tak banyak kontribusi yang bisa dilakukan pria kelahiran 10 Juni 1980 ini di atas lapangan untuk Persija.

Dalam beberapa musim terakhir, pemain yang akrab disapa Bepe ini lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Tentu sulit bagi Bepe bisa bersaing mendapatkan tempat di tim inti. Apalagi, Macan Kemayoran sudah punya mesin gol, seperti Marko Simic. Alhasil, Bepe hanya dimainkan sesekali sebagai pemain pengganti.

Pada Shopee Liga 1 2019, Bepe tercatat hanya dimainkan dalam 13 pertandingan. Selama 213 menit, top skor Liga Indonesia tahun 2000 ini belum menyumbangkan satu gol pun untuk Persija. Pada musim lalu, Bepe mencetak satu gol dan satu asis dalam 13 pertandingan.

Bepe sebenarnya sudah sempat dikabarkan ingin pensiun pada pertengahan 2018. Namun, keinginannya tak bisa direalisasikan karena ditahan oleh CEO Persija saat itu, Gede Widiade.

Kendati tak bisa lagi berkontribusi bagi Persija di atas lapangan, ada faktor lain yang membuat Bepe masih dibutuhkan Persija. Dikutip dari berbagai sumber, Gede menyebut popularitas Bepe masih menjanjikan sebagai sumber pemasukan bagi Persija.

"Bambang itu ikon. Dia tidak main saja orang nonton semua. Satu stadion harganya Rp 5,4 miliar hingga 5,5 miliar. Nah kalau Bambang hilang bagaimana," kata Gede pada Desember 2018.

"Ya, Persija perlu duit. Kan gitu. Masih atau tidak (bertahan), jawabannya seperti itu," ucap Gede.

Kendati sempat ditahan, Bepe kemungkinan besar bisa merealisasikan keinginannya untuk pensiun pada akhir musim ini.

Jika tak ada perubahan, ia dikabarkan akan menutup karier dari dunia sepak bola nasional saat laga Persija vs Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/12/2019) malam.

Kendati sempat pindah ke klub lain, Bepe tercatat menjadi satu-satunya anggota skuad Persija yang merasakan gelar juara 2001 dan 2018. Keduanya di SUGBK.

Laga melawan Persebaya akan jadi laga kandang terakhir Persija musim ini. Sebab pada pekan ke-34 alias pekan terakhir, Persija akan melakoni laga tandang ke markas Kalteng Putra di Palangkaraya.

Jelang laga melawan Persebaya, pelatih Persija, Edson Tavares, mengatakan akan mempersiapkan perpisahan yang manis bagi Bepe, salah satunya memberikannya kesempatan bermain dari menit awal.

“Saya tidak punya waktu untuk persiapan laga besok berikan sesuatu untuk Bepe. Dan lihat besok bagaimana membuat Bepe bahagia mengakhiri karier,” kata Tavares dikutip dari laman Liga Indonesia.

Hal senada juga diutarakan oleh kapten Persija, Andritany Ardhiyasa. Kiper berusia 27 tahun ini mengenang momen yang paling diingatnya bersama Bepe.

“Kalau kita melihat profesional sejati, contohnya Bepe karena Bepe itu paket komplet. Kalau dia harus pensiun, saya kehilangan. Karena saya dekat, di mes satu kamar, banyak sharing. Kalau melepas Bepe untuk pensiun, cukup kehilangan,” ujar Andritany.

Belum diketahui pasti akan ke mana Bepe setelah pensiun. CEO Persija Ferry Paulus sempat angkat bicara. Namun, ia belum bisa memastikannya.

Menurut Ferry, Bepe kemungkinan besar tidak akan jauh dari lingkaran tim Persija, bersama dengan satu pemain senior lainnya, Ismed Sofyan.

"Kalau mereka itu enggak bakal ke mana-mana. Kalau dia mau main atau pensiun, dia pasti enggak ke mana-mana dari Persija," kata Ferry, dikutip dari Tribunnews, 2 Desember lalu.

Apa yang dialami Bepe di Persija sekilas mirip dengan yang terjadi pada Valentino Rossi di ajang balap MotoGP. Rossi tercatat menjadi pebalap tertua yang pernah berlaga di ajang MotoGP.

Pada MotoGP musim 2019 yang lalu, Rossi berkompetisi pada usia 40 tahun. Jika tidak ada perubahan, Rossi masih akan turun ke lintasan pada MotoGP musim 2020.

Seperti halnya Bepe, Rossi juga sudah tidak bisa berbuat banyak untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia, apalagi jika harus bersaing dengan Marc Marquez yang baru berusia 26 tahun.

Rossi tercatat kali terakhir mengecap gelar juara dunia MotoGP tahun 2009. Setelah itu, prestasinya secara perlahan terus menurun. Walau pada musim 2015, ia nyaris meraih gelar juara dunia ke-10.

Kendati sudah tidak berprestasi, Rossi masih bisa bertahan di kelas tertinggi ajang balap roda dua paling bergengsi di dunia.

Padahal, beberapa pebalap lain yang lebih muda sudah pensiun lebih dulu. Sebut saja seperti Dani Pedrosa pada usia 34 tahun ataupun Jorge Lorenzo pada usia 32 tahun.

Dalam beberapa kesempatan, Rossi sempat berujar bahwa ia masih berobsesi mengejar gelar juara dunia ke-10. Sesuatu yang mungkin mustahil jika melihat usianya yang terus bertambah.

Apalagi, Marquez masih terlalu tangguh seiring dengan mulai cemerlangnya pebalap muda 20 tahun, Fabio Quartararo.

Banyak pihak yang meyakini ada faktor lain di balik masih bertahannya Rossi, yakni sisi komersial. Rossi dinilai masih punya magnet kuat untuk menarik minat sponsor.

Jurnalis MotoGP asal Italia, Maurizio Bruscolini, meyakini Rossi akan disiapkan jabatan di Dorna jika nantinya pensiun. Dorna adalah pihak yang menjadi promotor MotoGP.

"Ketika dia berhenti balapan, dia akan menjadi tangan kanan Carmelo Ezpeleta sebagai kepala konsultan karena Dorna tidak mau melepaskannya," kata Bruscolini dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

Masih tingginya minat sponsor pada Rossi inilah yang diyakini takkan membuatnya kesulitan menarik pendanaan untuk pembiayaan tim balapnya, VR-46.

"Ketika Rossi mengatakan 'Saya akan membalap untuk dua tahun ke depan,' mungkin ini sebuah pesan untuk para sponsor seperti Sky, Monster, dan Movistar untuk menutup pembiayaan tim satelit yang bisa dikelola oleh Gelete Nieto sembari menunggu Rossi pensiun," ungkap Bruscollini.

Salah satu pelatih kondang asal Italia, Marcelo Lippi, yakin selama ini Rossi berjasa besar mendongkrak popularitas MotoGP. Lippi menila Rossi adalah sumber iklan tersukses bagi MotoGP.

"Selama 20 tahun, Rossi menjadi sponsor utama MotoGP. Tanpanya, balapan motor ini bakal mengalami kerugian mencapai 50 persen," kata Lippi dikutip dari Marca.

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta tak menampik peran besar Rossi bagi MotoGP. Ia menilai Rossi sangat berperan membuat perkembangan MotoGP bisa mencapai level yang ada saat ini.

"Dia (Rossi) sudah memainkan peran vital dalam perkembangan kejuaraan ini. Dia sudah di sini lebih lama dari yang lain," kata Ezpeleta kepada Marca, dikutip GridOto.com.

Ezpeleta tak membantah mengenai rumor bahwa Rossi sangat diistimewakan Dorna. Namun, ia meluruskannya.

Sebab, keistimewaan yang dimaksud bukanlah dalam hal persaingan di lintasan, tapi lebih karena besarnya pengaruh Rossi dalam kemajuan MotoGP.

"Orang-orang berkata bahwa saya mendukung Valentino dan saya bilang bahwa tentu saya mendukungnya, bukan dalam persaingan olahraga," katanya.

"Jika ada orang yang harus saya beri ucapan terima kasih, dia adalah Valentino. Bahkan, saingan beratnya juga harus begitu dengan Valentino, dia spesial," ucap Ezpeleta.

https://bola.kompas.com/read/2019/12/17/07450078/arti-penting-bambang-pamungkas-di-persija-seperti-rossi-bagi-motogp

Terkini Lainnya

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Timnas Indonesia
Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke