Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Andai Simon McMenemy Pergi, Ini Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

KOMPAS.com - Dua nama pelatih asing diproyeksikan PSSI sebagai pengganti Simon McMenemy untuk menukangi timnas Indonesia dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI yang baru menjabat, Komjen Pol. Mochammad Iriawan, Selasa (5/11/2019).

Dua nama yang bidik PSSI adalah mantan pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, dan eks arsitek timnas Korea Selatan, Shin Tae-Young.

"Dua pelatih itu sudah dikontak oleh Sekjen (Ratu Tisha Destria). Tetapi, mereka masih terikat kontrak dengan pekerjaan lain sampai November 2019," kata Mochamad Iriawan. 

Nantinya mereka akan kami undang ke Indonesia untuk memaparkan programnya di sebagai pelatih timnas di depan Komite Eksekutif (Exco) termasuk saya," tutur pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Bagi publik Indonesia, nama Luis Milla tentunya sangat tidak asing. Luis Milla menjadi pelatih timnas Indonesia selama lebih dari satu tahun sejak 2017 hingga Asian Games 2018.

PSSI dan Luis Milla pada akhirnya tidak lagi bekerja sama setelah timnas Indonesia tersingkir di babak 16 besar Asian Games 2018.

Prestasi terbaik Luis Milla berama timnas Indonesia adalah meraih medali perunggu pada ajang SEA Games 2017.

Sebelumnya bekerja di Tanah Air, Luis Milla pernah membawa timnas U-21 Spanyol menjadi juara Piala Eropa U-21 2011.

Pada akhir masa jabatannya, sempat terjadi drama yang melibatkan PSSI dan Luis Milla. Kedua belah pihak saling beradu argumen soal perpanjangan kontrak dan juga beberapa pasal di perjanjian lama.

Di sisi lain, Shin Tae-young yang belum pernah berkarier di Indonesia juga memiliki prestasi gemilang.

Shin Tae-young adalah pelatih yang Korea Selatan pada ajang Piala Dunia 2018 lalu.

Pada turnamen tersebut, Shin Tae-young berhasil membawa Korsel mengalahkan juara bertahan Jerman dengan skor 2-0 meski pada akhirnya gagal lolos grup.

Beberapa prestasi lain ditorehkan Shin Tae-young untuk Korea Selatan di berbagai jenjang umur timnas.

Pada level U-23, Shin Tae-young sukses membawa Korsel melaju hingga perempat final Olimpiade Rio 2016 dan menjadi juara Piala AFC U-23 di tahun yang sama.

Kemudian di level U-20, Shin Tae-young membawa timnas Korsel U-20 hingga babak 16 besar Piala Dunia U-20 2017.

Menurut Ratu Tisha, kedua pelatih ini memenuhi syarat yang diinginkan PSSI untuk melatih timnas Indonesia.

"Pelatih itu memang untuk timnas senior. Tetapi, dia akan membantu persiapan tim ke Piala Dunia U-20. Jadi tidak boleh tanggung. Kami ingin memilih pelatih yang berpengalaman di level Piala Dunia," kata Ratu Tisha.

Meski sudah pasti akan diganti, Simon terlihat tetap akan mendampingi timnas Indonesia saat melawan Malaysia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa (19/11/2019).

Performa timnas Indonesia yang sangat menurun membuat Simon harus rela kehilangan pekerjaannya.

Bersama Simon, timnas Indonesia tidak pernah menang atau kalah empat kali pada laga penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022. Kekalah tersebut didapat saat melawan Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Adapun kontrak Simon sendiri baru akan berakhir setelah gelaran Piala AFF pada akhir 2020 mendatang.

Terkait dengan hal itu, PSSI memastikan akan menyelesaikannya dengan Simon sesuai aturan yang belaku. Hal itu diungkapkan Iwan Bule seusai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Selasa (5/11/2019). 

"Kami akan langsung mengganti Simon setelah mendapatkan pelatih baru. Ini sudah mendesak karena kita mempersiapkan diri menuju Piala Dunia U-20. Kami akan melakukan pemutusan kontrak seusuai dengan aturan yang ada," ujar Mochamad Iriawan.

Laga melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil nanti kemungkinan akan menjadi pertandingan perpisahan Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia.

https://bola.kompas.com/read/2019/11/06/06000028/andai-simon-mcmenemy-pergi-ini-kandidat-pelatih-timnas-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke