Riau Ingin Stadion Utama Digunakan untuk Piala Dunia U-20

JAKARTA, KOMPAS.com - Stadion Utama Riau adalah satu dari beberapa stadion eks Pekan Olahraga Nasional (PON) yang terbengkalai karena tak terawat.

Namun, kini Pemerintah Provinsi Riau ingin dilibatkan dalam Piala Dunia U-20 yang akan dihelat di Indonesia tahun 2021 mendatang.

Padahal, Stadion Utama Riau tak masuk dalam daftar 10 stadion yang diusulkan PSSI ke FIFA.

Dikutip dari Tribun Pekanbaru, keinginan agar Riau ikut dimasukkan dalam daftar kota penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 datang dari gubernur setempat, Syamsuar.

Selaku masyarakat pencinta sepak bola, banyak kalangan di Riau mendukung keinginan tersebut.

Kepala Dispora Riau, Doni Aprialdi, selaku penanggung jawab Stadion Utama Riau menegaskan, pihaknya akan berjuang keras untuk menjadikan Stadion Utama Riau menjadi venue Piala Dunia U-20.

"Kami siap untuk itu, termasuk meyakinkan pemerintah pusat agar memasukkan stadion kami jadi tempat pertandingan internasional tersebut. Kami janji tidak akan main-main," kata Doni.

Menurut dia, jika ada hal yang perlu ditambah atau dipercantik mengenai sarana dan prasarana stadion, pihaknya akan segera memperbaiki.

"Apalagi Pak Gubernur kami sangat siap tentang keinginan ini, makanya harus kami realisasikan," katanya.

Dari 10 stadion yang diusulkan PSSI, hanya enam yang akan dijadikan venue selama perhelatan Piala Dunia U-20.

FIFA dikabarkan sudah memilih enam stadion di Indonesia yang akan dipakai. Namun, sampai kini belum disebut stadion mana saja.

"Jadi, masalah stadion itu kami berikan pilhan ke FIFA untuk dipilih. FIFA akhirnya memilih enam dari 10 stadion itu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

Iwan belum bisa menyebutkan stadion mana yang dipilih FIFA.

Namun, yang pasti stadion-stadion tersebut harus memiliki tempat latihan yang sesuai dengan standar FIFA.

Hal tersebut sesuai dengan arahan FIFA yang sebelumnya sudah datang ke Indonesia. FIFA meminta harus ada tempat latihan yang akan dipakai oleh tim peserta. 

"Ketika mereka melakukan inspeksi 10 stadion, fisik sudah jadi, tetapi mereka bertanya minimal ada lima lapangan latihan di sekitar stadion dengan kualitas rumput yang sama," ucap Iwan.