Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Coco Gauff, Petenis Termuda Peraih Gelar WTA sejak 2004

KOMPAS.com - Coco Gauff berhasil meraih gelar Asosiasi Petenis Putri Dunia (WTA).

Kepastian itu didapat setelah ia mengalahkan Jelena Ostapenko lewat tiga set, 6-3, 1-6, 6-2, pada final Linz Open 2019 di Tips Arena Linz, Austria, Minggu (13/10/2019).

Pada usianya yang baru menginjak 15 tahun, Coco Gauff sukses mencetak sejarah.

Selain menjuarai titel WTA pertamanya, kemenangan ini membuatnya menjadi petenis termuda yang menjuarai turnamen WTA sejak 2004.

Kali terakhir, petenis asal Ceko, Nicole Vaidisova, sukses mencetak sejarah sebagai petenis termuda yang menjuarai turnamen WTA di Tashkent, Uzbekistan.

Dihimpun dari BolaSport, hal menarik lainnya adalah Coco Gauff meraih kesuksesan ini setelah mendapat keuntungan dari salah satu pemain yang mengundurkan diri lantaran cedera.

Padahal, sebelum dipromosikan ke putaran pertama dan menjadi lucky loser, Gauuf sudah menelan kekalahan pada putaran kualifikasi.

"Ini merupakan minggu yang luar biasa," ucap Gauff, dilansir BBC.

"Saya berharap bisa kembali ke sini lagai. Saya akan mengingat momen ini sepanjang hidup saya," kata petenis asal Amerika Serikat itu.

Coco Gauff sendiri tampil impresif sejak awal pertandingan final kontra Jelena Ostapenko.

Usai menyelamatkan dua break point dari sang lawan, Gauff ganti meraih break point untuk mengendalikan jalannya set kesatu.

Coco Gauff pun memenangani set pembuka dengan skor cukup telak.

Kendati sudah berada di atas angin, bukan berarti kemenangan Gauff bakal didapat dengan mudah.

Ostapenko yang berstatus peraih juara Roland Garros 2017 itu membalas pada set kedua dengan meraih tiga break point atas Gauff.

Ia pun menang dengan skor yang lebih telak.

Pada set ketiga yang menjadi penentuan, Gauff kembali menemukan permainan terbaiknya.

Gauff mematahkan dua kesempatan servis Ostapenko untuk memimpin 5-0.

Gauff sebetulnya punya kesempatan untuk mengalahkan Ostapenko dengan skor 6-0 andai dia tidak menyia-nyiakan dua kesempatan match point.

Kegagalan Gauff mengonversi dua kesempatan match point-nya itu kemudian dijadikan Ostapenko sebagai kemenangan pada dua gim berikutnya. (Diya Farida Purnawangsuni)

https://bola.kompas.com/read/2019/10/14/19000088/coco-gauff-petenis-termuda-peraih-gelar-wta-sejak-2004

Terkini Lainnya

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke