KOMPAS.com – Virgil van Dijk punya masa lalu yang cukup menyesakkan. Bek andalan Liverpool itu teryata nyaris meregang nyawa akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.
Kondisi kritis tersebut sudah lama ia lewati karena dialami ketika masih berusia muda dan bermain di Belanda bersama klub FC Groningen.
Kejadian yang dialami Van Dijk bermula usai tim lamanya melawan Excelsior dalam lanjutan Eredivisie alias kasta tertinggi Liga Belanda.
Dilansir Bolasport dari Sport Bible, Rabu(25/9/2019), Van Dijk mendadak sakit setelah pertandingan.
Meski demikian, keluarga pemain internasional Belanda tersebut sempat mengira itu bukan penyakit serius.
Akan tetapi setelah melihat kondisi Van Dijk yang semakin menurun, mereka mulai curiga sang pemain mengalami masalah serius. Pihak keluarga segera membawanya ke rumah sakit.
Benar saja, setelah dilakukan pemeriksaan, pemain bertahan tersebut menderita komplikasi penyakit, yakni radang usus buntu, peritonitis dan infeksi ginjal.
Kondisi kurang baik Van Dijk diceritakan oleh staf pelatih klub lamanya, Dick Lukkien.
"Virgil jatuh sakit, tetapi kami belum tahu dia sakit apa dan sejauh mana parahnya," ucap Dick Lukkien.
"Awalnya kami mengira dia menderita flu. Dia di rumah selama beberapa hari dan sangat kesakitan. Dia pergi ke rumah sakit setempat tetapi mereka tidak dapat menemukan apa-apa, jadi dia diperbolehkan pulang," ucap Dick lagi.
Van Dijk terpaksa absen selama dua bulan karena harus melakukan operasi demi keselamatannya.
Kejadian unik terjadi saat Van Dijk terbaring di tempat tidur ruangannya di rumah sakit.
Mantan bek termahal di dunia tersebut mengira nyawanya tidak akan tertolong lagi sehingga dia berpikir untuk menulis surat wasiat yang ditujukan kepada sang ibu.
"Saya masih ingat, saat itu saya terbaring di ranjang. Saya melihat selang-selang yang menjuntai dari tubuh saya," ucap Van Dijk.
"Saat itu saya tidak dapat berpikir positif, karena yang berputar-putar di otak saya hanyalah rasa takut," sambung kandidat pemain terbaik FIFA tersebut.
Dirinya bahkan sampai memikirkan skenario terburuk serta berdiskusi dengan ibunya andai ajal menjemputnya.
Van Dijk mengungkapkan bahwa jika nyawanya tak tertolong, semua uang hasil jerih payahnya akan diberikan untuk sang ibu.
"Jika saya mati, uang yang kumiliki akan kuberikan kepada ibuku. Tentu tidak ada yang menginginkannya (dia meninggal), tetapi mungkin hal itu penting," tutup Van Dijk.
Van Dijk sukses menjadi sosok tak tergantikkan di lini belakang Liverpool. Ia juga mendapat tanggung jawab karena ban kapten timnas Belanda melingkat di lengannya. (Ade Jayadireja, Eko Isdiyanto)
https://bola.kompas.com/read/2019/09/25/21220078/van-dijk-sempat-punya-surat-wasiat-kepada-ibunya-karena-hampir-mati