Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Formula E, Ajang Balap yang Kini Jadi Rebutan Kota-kota Dunia

KOMPAS.com - Kepastian Jakarta menjadi kota penyelenggara ajang balap Formula E dijadwalkan diumumkan pada Jumat (20/9/2019) ini.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama dengan promotor Formula E akan mengumumkan segala detail mengenai penyelenggaraan ajang balap tersebut.

Sampai berita ini ditulis, belum diketahui pasti di mana lokasi sirkuit jalan raya di Jakarta yang akan digunakan.

Belum diketahui pasti pula Jakarta akan dimasukan ke kalender balap Formula E pada musim yang mana.

Sebagai informasi, ajang Formula E untuk musim 2019-2020 hanya tinggal menyisakan satu slot kosong untuk tanggal 14 Desember 2019.

Sejumlah 11 kota sudah masuk kalender yakni Ad Diriyah (Arab Saudi), Santiago (Cile), Mexico City (Meksiko), Hong Kong, Sanya (China), Roma (Italia), Paris (Perancis), Seoul (Korea Selatan), Berlin (Jerman), New York (Amerika Serikat), dan London (Inggris).

Dikutip dari Deutsche Welle, saat ini mulai banyak kota dunia yang berebut untuk jadi penyelenggaraa Formula E, seperti Muenchen, Wina, Shanghai dan Marrakech.

Kota-kota tersebut bahkan siap membayar mahal demi bisa melihat mobil-mobil balap listrik saling adu cepat di jalanan kota mereka.

Dari sisi ekonomi, raksasa teknologi ABB telah mendapatkan hak sponsor utama Formula E dengan perkiraan 12,5 juta euro atau setara sekitar Rp 194 miliar.

Merek-merek global lainnya, seperti Bosch dan Heineken juga ikut bergabung. Meski nilai sponsorshipnya masih kalah tinggi dibanding Formula 1, namun ada peningkatan setiap tahunnya.

Menurut Deutsche Welle, ajang Formula E dapat menarik kalangan penggemar yang sebelumnya sama sekali tak punya minat untuk menyaksikan balapan.

Tak cuma karena lokasi balapan yang digelar di pusat kota, tetapi juga karena tenaga listrik yang membuat balapan tidak tenggelam dalam bunyi mesin yang berisik.

Mantan juara dunia F1 asal Jerman yang kini jadi investor di Formula E, Nico Rosberg, bahkan menilai balap bertenaga listrik tak cuma jadi ajang adu inovasi para pabrikan mobil, tetapi juga jadi sirkus balap yang ramah untuk keluarga.

Dikutip dari Motorsport.com, ABB mengklaim telah meraih pendapatan hingga lebih dari 200 juta euro (setara Rp 3,1 triliun) selama musim balap 2018-2019, yang menurut mereka terjadi peningkatan lebih dari 50 persen dibandingkan musim 2017-2018.

Dari segi penonton, FE mengklaim bahwa musim 2018-2019 memiliki lebih dari 400.000 penonton.

Adapun jumlah penonton televisi meningkat 24 persen dari tahun ke tahun, dengan pemirsa TV kumulatif 411 juta orang dalam seluruh balapan yang mencapai 13 seri.

"Sangatlah positif untuk melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah penonton kami yang meningkat di seluruh seri, serta jumlah penggemar muda yang memilih untuk menonton dan mengikuti Kejuaraan Formula E ABB FIA," kata CEO FE Alejandro Agag.

"Seperti mobil generasi berikutnya, kecepatan pertumbuhan semakin cepat dan lebih cepat. Kemajuan yang kami buat dalam waktu yang singkat sangat menyenangkan dan juga tercermin dalam rekor pendapatan, yang untuk kali pertama melebihi 200 juta euro," ujar dia.

Formula E mulai diselenggarakan tahun 2014.

"Mencapai penggemar muda baru, kegembiraan Formula E membantu menginspirasi generasi masa depan untuk merangkul energi bersih dan pada gilirannya membawa mereka selangkah lebih dekat untuk membeli mobil listrik," lanjut Agag.

"Ini terkait dengan visi Formula E untuk bergerak menuju masa depan yang lebih bersih, lebih cepat," pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2019/09/20/09032418/formula-e-ajang-balap-yang-kini-jadi-rebutan-kota-kota-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke