KOMPAS.com – Penampilan Gianluigi Donnarumma di pentas Serie A terbilang sangat mengesankan. Ini membuat dia layak menyandang status pemain dengan gaji tertinggi di kubu AC Milan.
Bukan tanpa alasan sang kiper digaji mahal karena AC Milan pasti tak mau kehilangan pemain andalannya tersebut. Apalagi, peforma Donnarumma lebih bagus dari kiper Atletico Madrid, Jan Oblak.
Dalam daftar gaji AC Milan untuk musim 2019-2020, nama Gianluigi Donnarumma masih tercatat merupakan pemain dengan bayaran tertinggi.
Dilansir dari Milannews, sang penjaga gawang digaji 6 juta euro per musim. Jika dikonversi ke mata uang Indonesia, Donnarumma memperoleh sekitar Rp 92 miliar per musim.
Gaji itu terbilang sangat tinggi. Jauh melebihi apa yang diterima para pemain lain di kubu I Rossoneri, julukan AC Milan.
Pemain yang besaran gajinya paling mendekati Gianluigi Donnarumma adalah Lucas Biglia dan Alessio Romagnoli.
Meski demikian, gaji keduanya baru lebih dari setengah gaji sang penjaga gawang. Mereka menerima sekitar 3,5 juta euro per tahun.
Hanya tiga pemain tersebut yang menerima gaji lebih dari 3 juta euro per musim. Milan membuat kebijakan tersebut karena mereka sedang mengencangkan ikat pinggang.
Selebihnya, Milan "hanya" mengeluarkan biaya 2 hingga 2,5 juta euro per musim untuk setiap pemain.
Gaji para pemain baru yang direkrut Milan pada bursa transfer musim panas 2019 terbilang kecil. Mereka menerima tidak lebih dari 2 juta euro.
Theo Hernandez, Rafael Leao, Leo Duarte dan Ante Rebic dibayar 2 juta euro per tahun.
Sementara itu Ismael Bennacer dan Rade Krunic masing-masing cuma memperoleh gaji 1,5 juta euro serta 1,2 juta euro per tahun.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Milan akan mencoba menurunkan gaji Donnarumma pada tawaran perpanjangan kontrak.
Akan tetapi, fakta yang diungkap oleh Whoscored menyimpulkan bahwa Donnarumma memang pantas mendapatkan gaji tinggi.
Mungkin tidak perlu sampai 6 juta euro per tahun. Tetapi Donnarumma layak menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi di San Siro.
Donnarumma berhasil melakukan penyelamatan sebanyak 81,9 persen dari ancaman tembakan on target lawan.
Catatannya itu lebih tinggi dibandingkan apa yang dilakukan kiper andalan Atletico Madrid, Jan Oblak, yang hanya mencatatkan 81,2 persen penyelamatan.
Pemain asal Slovenia berusia 26 tahun itu termasuk kiper terbaik di dunia. Dia selalu memenangi trofi Zamora La Liga dalam empat musim terakhir.
Donnarumma belum memiliki koleksi gelar sebanyak Oblak. Namun, dengan usianya sekarang masih 20 tahun, Donnarumma masih akan berkembang lebih baik. (Dwi Widijatmiko)
https://bola.kompas.com/read/2019/09/12/13310068/donnarumma-pantas-dibayar-mahal-karena-unggul-atas-jan-oblak