Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OG dan Liquid Siap Pecahkan Kutukan Juara TI untuk Kali Kedua

KOMPAS.com – Tim Liquid dan OG berambisi mengakhiri kutukan juara The International untuk kali kedua saat bersaing dalam perebutan Aegis of Immortal di panggung Mercedez Benz Arena, Shanghai, China, Minggu (25/8/2019).

Sebelumnya, kedua tim sudah pernah mengangkat Aegis of Immortal. OG merupakan juara bertahan pada gelaran The International tahun 2018.

Sementara itu, Liquid merupakan mantan juara dunia DOTA2 pada tahun 2017.

Kedua tim yang sudah menasbihkan diri sebagai juara akan bertarung untuk memecahkan kutukan tidak ada yang pernah merasakan juara TI untuk kedua kalinya.

Perlu diketahui, The International pertama kali digelar pada tahun 2011 dan sudah berjalan selama sembilan tahun.

Dalam setiap pagelarannya selalu ada hal menarik yang menjadi perbincangan para gamer DOTA 2, salah satunya beberapa kutukan di The International.

Paling populer ketika berbicara soal kutukan pemenang The Internatonal. Dikatakan bahwa pemenang akan selalu berganti antara tim barat dan timur.

Kutukan tersebut digambarkan seperti halnya perang dingin antara Amerika dan Rusia yang merupakan Blok Barat dan Blok Timur.

Isu kutukan tersebut telah berjalan selama tujuh tahun dimulai dari TI1 yang dimenangkan NAVI wakil dari CIS hingga berakhir pada TI7 yang dimenangkan Liquid wakil dari Eropa.

Kutukan tersebut pecah ketika pada gelaran TI8 OG keluar sebagai juara setelah mengalahkan PSG LGD wakil China yang hampir saja meneruskan kutukan tersebut andai saja mereka tidak kalah dengan skor 2-3.

Kini ada misi untuk memecah kutukan tidak ada yang pernah juara The International untuk kali kedua.

Pasalnya selama gelaran TI hingga tahun 2018, belum pernah ada tim bahkan pemain yang pernah mengangkat Aegis of Immortal untuk kedua kalinya.

Sebenarnya kutukan tersebut bisa saja pecah seandainya NAVI dapat memanfaatkan kesempatan pada tahun 2012 dan 2013.

NAVI ketika itu masih digawangi oleh Dendi, Puppey, dan Kuroky yang sudah pernah merasakan Aegis of Immortal.

Sayang dua kali masuk final, dua kali pula mereka gagal juara.

Pada tahun 2012, mereka dikalahkan Invictus Gaming wakil dari regional China dengan skor meyakinkan 1-3.

Tahun 2013 mereka juga gagal kembali setelah dikalahkan Alliance yang saat itu masih dipimpin Loda, pada tahun tersebut juga akan diingat sebagai el classico DOTA 2.

Pada tahun ini kutukan akan coba dipecahkan oleh OG dan Liquid.

OG sudah memastikan diri menapaki final setelah mengalahkan PSG LGD di upper bracket. Sementara itu Liquid berusaha keras di lower bracket dan akan bertarung dengan PSG LGD pada babak semifinal.

Perjalanan mereka dapat dibilang menjadi kisah lama menuju Aegis di mana mereka melakukannya pada fase yang sama.

OG memenangkan Aegis of Immortal ketika berada pada fase upper bracket sementara Liquid menjuarai TI7 ketika berada pada fase lower bracket.

Patut ditunggu apakah mereka akan bertemu dalam partai final dan memastikan Aegis of Immortal akan diangkat untuk kali kedua antara OG atau Liquid.

https://bola.kompas.com/read/2019/08/25/22320018/og-dan-liquid-siap-pecahkan-kutukan-juara-ti-untuk-kali-kedua

Terkini Lainnya

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

Timnas Indonesia
HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke