Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Nasib Zarco, Rossi Terkenang Pengalaman Buruknya di Ducati

KOMPAS.com - Pebalap MotoGP asal Perancis, Johann Zarco, mengalami masa-masa yang sulit di musim ini.

Sejak pindah ke KTM, Zarco belum menemukan performa terbaiknya. Rookie of The Year MotoGP 2017 ini bahkan baru mengemas 22 poin walaupun balapan sudah berjalan 11 seri.

Zarco tercecer di peringkat ke-17. Ia belum pernah sekalipun naik podium, apalagi menang.

Karena tak kunjung tampil baik, Zarco memutuskan mengakhiri kontraknya di KTM lebih cepat.

Ia akan hengkang akhir musim ini. Padahal, kesepakatan awal kontrak baru berakhir pada penghujung musim 2020.

Zarco hengkang saat belum menemukan tim baru. Jadi, ia diragukan bisa ikut serta di MotoGP musim depan.

Melihat nasib yang dialami Zarco, legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi seperti mengenang pengalaman buruknya semasa di Ducati pada 2011 dan 2012 silam.

Ketika itu, Rossi yang baru berusia 32 tahun dan menyandang status juara dunia 9 kali seperti kehilangan taji.

Musim pertamanya di Ducati ditutup dengan hanya menempati posisi ketujuh klasemen akhir.

Sepanjang musim 2011, Rossi tercatat hanya meraih sekali podium, tepatnya saat finis ketiga di GP Perancis. Selain itu, The Doctor tercatat tiga kali gagal finis.

Pada musim berikutnya pada tahun 2012, Rossi memperbaiki peringkat naik ke posisi enam klasemen akhir.

Selama satu musim, Rossi tercatat dua kali naik podium, masing-masing finis kedua di GP Perancis dan finis kedua di GP San Marino. Pada 2013, Rossi memutuskan kembali ke Yamaha.

Oleh karena itu, Rossi mengaku bisa bersimpati dengan keputusan Zarco untuk berhenti dari KTM.

"Saya merasa agak mirip dengan masa saat saya bersama Ducati, karena pada awalnya ada banyak harapan, terutama dari saya dan dari Ducati untuk mencoba menjadi kompetitif dan mencoba untuk menang," kenang Rossi.

"Tetapi sayangnya, saya tidak kunjung cocok dengan motor (Ducati), terutama dengan bagian depan - mungkin mirip dengan yang dialami Zarco," ujar pebalap Yamaha itu.

Menurut Rossi, situasi yang dialaminya selama di Ducati telah membuatnya kehilangan motivasi. Ia juga jadi tak punya semangat mengikuti balapan.

Rossi bahkan mengaku sampai sulit tidur dan menjadi malas untuk berbicara dengan media.

"Dan itu sulit, terutama jika Anda tidak memiliki perasaaan bahagia saat mengendarai motor, semuanya terasa lebih berat," ucap Rossi.

Simpati pada Zarco tidak hanya datang dari Rossi. Tapi juga pebalap asal Inggris, Cal Crutchlow.

Pada 2014, Crutchlow juga memutuskan kontraknya di Ducati lebih cepat. Namun, berbeda dengan Zarco, Crutchlow memutuskan kontrak saat sudah memastikan mendapat tim baru, yakni di LCR Honda.

Tim itulah yang masih dibelanya hingga kini. Menurut Crutchlow, Zarco kini memang berada di tempat yang salah.

"Kita tahu betapa berbakatnya dia, dia naik podium dan dia pembalap yang sangat cepat. Dia telah menjadi juara dunia (Moto2 musim 2015 dan 2016)," ujar Crutchlow.

Cruthlow menganggap Zarco memutuskan kontrak di KTM karena sudah putus asa. Ia berharap keputusan yang diambil Zarco merupakan pilihan terbaik.

"Kadang-kadang, jika Anda tidak menikmatinya, jika Anda melakukan sepanjang tahun seperti itu, itu akan menjadi tahun yang sulit. Semoga dia dapat menemukan sesuatu segera dan dapat kembali (ke MotoGP)," kata Crutchlow.

https://bola.kompas.com/read/2019/08/25/15000068/melihat-nasib-zarco-rossi-terkenang-pengalaman-buruknya-di-ducati

Terkini Lainnya

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Liga Italia
Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke