Sejarah Baru Kejuaraan Dunia 2019, Jonatan Christie di Dalamnya

KOMPAS.com - Pagelaran kompetisi bulu tangkis bertajuk Kejuaraan Dunia 2019 menorehkan sejarah baru.

Kejuaraan yang dimulai sejak 1977 itu untuk kali pertamanya mempertemukan delapan pemain dari delapan negara berbeda di perempat final partai tunggal putra.

Mereka adalah Jonatan Christie (Indonesia), Sai Praneeth (India), Kantaphon Wangcharoen (Thailand), dan Chou Tien Chen (Taiwan).

Empat lainnya adalah unggulan pertama Kento Momota (Jepang), Lee Zii Jia (Malaysia), Anders Antonsen (Denmark), dan Chen Long (China).

Kedepalan pemain tersebut bakal bertanding untuk menuju empat besar di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, pada Jumat (13/8/2019).

Wakil Indonesia, Jonatan Christie akan berjumpa pemain asal India, Sai Praneeth B.

Di atas kertas, Jojo -sapaan akran Jonatan Christie- lebih diunggulkan.

Jojo merupakan unggulan ke empat di nomor tunggal putra. Sementara itu, lawannya adalah unggulan ke-16.

Rekor pertemuan mereka juga menunjukkan Jojo lebih hebat dengan menang 2 kali dari 3 kali bertemu.

Meski demikian, hal berbeda bisa terjadi ketika mereka bertemu di lapangan. Terlebih, jika Jojo kehilangan fokus ataupun kelelahan.

Di pertandingan sebelumnya, Jojo tampil cukup gemilang. Dia mampu mengalahkan Jan O Jorgensen asal Denmark dengan dua gim saja.

Dalam tempo 43 meit, dia berhasil membuat Jorgensen angkat koper dari Basel dengan skor 21-12, 21-16.

Sementara itu, wakil tunggal Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting kalah dari lawan Jojo pada perempat final, Sai Praneeth B.

Di babak perempat final ini, Indonesia hanya mampu mengirimkan empat wakilnya, termasuk Jonatan Christie.

Tiga wakil lainnya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Greysia Polii/Apriani Rahayu, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.