KOMPAS.com - Jose Mourinho sudah tak tahan lagi untuk kembali melatih klub sepak bola.
Sejak dipecat Manchester United pada Desember 2018, pelatih 56 tahun itu masih menganggur hingga kini.
Dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport yang dilansir Goal, Mourinho tampak hampir menangis ketika membahas hidupnya tanpa membesut klub sepak bola mana pun.
Pasalnya, sejak Mourinho memulai karier kepelatihan pada 2000, baru kali ini ia memulai musim baru tanpa jabatan sebagai manajer.
"Waktu saya pergi ke sepak bola profesional adalah ketika saya memiliki kecocokan," kata mantan pelatih Chelsea itu.
"Ini hal yang serius dan telah menjadi hal yang serius sekarang, tanpa henti," ucapnya.
"Dan saya sekarang sedang berhenti, dan bukannya menikmati. Saya malah tidak bisa menikmatinya," ujarnya sambil mengusap mata kanannya.
Ia bergabung dengan Sky Sports saat laga Manchester United vs Chelsea pada pekan perdana Liga Inggris musim ini.
Kendati demikian, pria asal Portugal itu masih menunggu klub yang tepat untuk dilatihnya.
"Saya sabar dan menunggu kesempatan yang tepat. Kesempatan yang membuat saya di level yang sama sebagai manajer," ucap Mourinho.
Mourinho juga sempat menolak pinangan klub Liga China, Guangzhou Evergrande.
Padahal, ia ditawari kontrak dengan gaji 28 juta pounds (sekitar Rp 494 miliar) per musim dengan disertai bonus.
Kontrak tersebut kabarnya merupakan tawaran terbesar di dunia untuk tawaran melatih sebuah klub sepak bola.
"Kenapa saya mengatakan 'tidak'? Saya mengatakan 'tidak' karena ini bukan level yang saya inginkan," tuturnya.
Meski sudah melanglang buana ke sejumlah liga dan klub top Eropa, Mou, sapaan akrab Mourinho, hingga kini belum pernah menangani klub Liga Jerman dan Liga Perancis.
Akankah Liga Jerman atau Liga Perancis menjadi pelabuhan selanjutnya?
https://bola.kompas.com/read/2019/08/19/16000018/hampir-menitikkan-air-mata-mourinho-ungkap-sangat-rindu-melatih