Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alex Sanchez, Striker Cacat yang Jadi Panutan

KOMPAS.com - Alex Sanchez mengajarkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih prestasi.

Alex Sanchez. Sebagian besar pencinta sepak bola mungkin asing dengan nama tersebut.

Memang, namanya tidak terkenal seperti Alexis Sanchez, tetapi Alex Sanchez merupakan pemain sepak bola yang bisa menjadi panutan.

Pada tahun 2009, Alex Sanchez membuat sejarah di La Liga, kompetisi teratas Liga Spanyol, ketika melakukan debut bersama tim utama Real Zaragoza.

Lalu, sejarah seperti apa yang telah diukir oleh pria asal Spanyol tersebut?

Media terkenal Spanyol, Marca, menyebut Alex masuk ke dalam sejarah La Liga yang tampil dengan kondisi anggota tubuh tidak sempurna.

Ya, Alex Sanchez merupakan pesepak bola pertama yang tampil di La Liga dengan satu tangan.

Alex Sanchez memang terlahir dengan kondisi tangan kanan yang tidak sempurna, tetapi ia memiliki obsesi menjadi pemain sepak bola.

Perjalanan kariernya menuju pemain profesional nyaris terhenti pada 2007 lalu.

Namun beruntung, bakatnya ditemukan oleh scout Real Zaragoza.

Alex Sanchez diberi kesempatan untuk memperkuat tim Universitas Zaragoza dan pernah bermain dengan Real Zaragoza B.

Alex Sanchez yang berposisi sebagai striker mampu mencatatkan 12 gol dari 10 laga bersama Real Zaragoza B.

Setelah matang di Spanyol, Alex Sanchez memutuskan untuk mencari pengalaman baru di Australia.

"Saya ingin mencoba hal-hal baru dalam hidup saya dan itu (pindah) adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," kata Sanchez kepada FIFA.com.

“Saya mencoba berkeliling kota dan belajar sebanyak mungkin tentang Australia. Saya secara sadar tidak tertarik pada komunitas Spanyol setempat, semata-mata karena saya ingin berbaur," Alex Sanchez menambahkan.

Di Australia, Sanchez yang kini berusia 30 tahun itu bergabung bersama tim divisi dua, Sydney Olympic.

Ia menjadi top skor dan membantu Sydeny Olympic mengakhiri puasa gelar.

Hal itu terbukti dengan gelar sarjana hukum dan gelar PhD dalam bidang hak asasi manusia yang sudah disandang Alex Sanchez.

Tidak cukup sampai di situ, Sanchez juga sedang menempuh pendidikan untuk memperoleh gelar master dalam bidang politik dan aktif menulis buku tentang sepak bola.

Sanchez percaya bahwa olahraga adalah alat yang sempurna untuk menerima perbedaan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah berpikir untuk mendirikan sebuah yayasan yang membantu para penyandang cacat melalui olahraga," kata Alex Sanchez.

"Saya pikir olahraga telah membuat saya sangat bahagia dan membantu dalam hidup saya. Itu adalah sesuatu yang saya syukuri," ujar Alex Sanchez.

Melalui olahraga, Sanchez juga bisa "lupa" bahwa dirinya memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna.

“Saya tidak pernah fokus pada tangan saya, dan saya pikir itu karena olahraga. Saya tidak pernah menganggapnya negatif atau positif," kata Sanchez.

Sanchez merasa terhormat jika dirinya dijadikan panutan melalui kisah hidupnya.

"...banyak orang, atau ibu dengan anak-anak cacat, mendatangi saya dan berterima kasih kepada saya karena telah menginspirasi anak-anak mereka," ujar Sanchez. 

“Menjadi panutan adalah hal yang indah. Tidak ada role model seperti itu ketika saya masih kecil, jadi jika saya dapat membantu saya akan senang," kata Sanchez mengakhiri.

https://bola.kompas.com/read/2019/08/12/16310078/alex-sanchez-striker-cacat-yang-jadi-panutan

Terkini Lainnya

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Timnas Indonesia
Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke