JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi Liga 1 sampai sejauh ini belum menerapkan asisten wasit video (VAR).
PSSI sudah mulai merencanakan penerapan sistem ini. Studi banding ke sejumlah negara pun mulai dilakukan.
Di sisi lain, ada beberapa kompetisi amatir di Indonesia yang sudah menerapkan VAR.
Kompetisi tersebut misalnya Bandung Premier League dan Piala Menpora Liga Sepak Bola Berjenjang 2019.
Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Asep Saputra menyatakan, penerapan VAR di Liga 1 memang tak semudah seperti kompetisi amatir.
Pasalnya, dalam kompetisi profesional seperti Liga 1, ada beberapa aturan yang harus dilewati.
Peraturan tersebut seperti lisensi wasit dan alat maupun izin FIFA.
"Karena ini pertandingan resmi berbeda dengan amatir," kata Asep di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Menurut Asep, penerapan VAR di Thailand sempat dihentikan karena tidak adanya wasit berlisensi FIFA.
Asep mengatakan, baik PSSI maupun LIB sudah berancang-ancang untuk mulai menerapkan VAR di Liga 1 mulai tahun 2020.
Asep sendiri menyatakan sudah melakukan kajian dan datang ke beberapa negara yang sudah menerapkan VAR, mulai dari Oman, Qatar maupun Uni Emirat Arab.
"Per bulan Juni, PSSI meminta kami (LIB) melakukan kajian dan kami mengakselerasi hal itu," ucap Asep.
Perwakilan PSSI sempat berkunjung ke Thailand untuk kajian VAR ini.
Selama di Thailand, PSSI melaksanakan rapat koordinasi dengan Federasi Sepak Bola Thailand dalam hal prosedur pengajuan penerapan VAR ke IFAB dan FIFA.
Selain itu, juga diadakan rapat dengan Thai League 1 dalam hal peralatan dan teknologi yang dibutuhkan serta penjajakan vendor penyedia teknologi VAR.
Agenda lainnya adalah rapat dengan FIFA Instruktur dalam hal pengajuan kursus untuk VAR.
"Yang tidak kalah penting adalah observasi langsung kursus VAR dalam hal teori dan praktik," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, dikutip dari laman PSSI, Kamis (25/7/2019).
Secara internal organisasi, FAT membutuhkan waktu setidaknya sembilan bulan untuk mematangkan rencana implementasi VAR.
Hal paling penting dalam persiapan VAR adalah training dan sertifikasi Wasit.
Dalam VAR, dibutuhkan enam kali tahapan kursus yang harus dilewati wasit dalam waktu kurang lebih satu tahun.
IFAB memiliki prosedur yang sangat ketat dalam implementasi VAR yang harus dilewati oleh federasi yang ingin mengimplementasikan.
Wasit diharuskan melewati enam kali kursus dan 40 jam masa training baik secara online maupun offline. Training tersebut juga harus dipimpin langsung oleh instruktur yang ditunjuk oleh FIFA.
https://bola.kompas.com/read/2019/07/31/20000028/penerapan-var-di-liga-1-tak-semudah-seperti-kompetisi-amatir