Akibat ketidakcakapan panpel PSM, pihak Persija merasakan ketidaknyamanan selama berada di Makassar pada beberapa waktu lalu.
Berbagai gangguan hingga insiden pelemparan terhadap bus yang ditumpangi pemain Persija membuat laga leg kedua final Piala Indonesia 2019 ditunda.
"Persija menganggap adanya ketidakcakapan dari panitia penyelenggara dalam menjamu kami. Banyak yang tidak baik," ucap Ferry Paulus saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
"Kami mengalami berbagai tekanan, mulai dari visual, lalu adanya petasan di hotel pada pukul 12 malam dan setengah 2 malam. Intinya memberikan pressure keberadaan kami di Makassar."
Ferry melanjutkan, awalnya pemain Persija dan kru tidak ambil pusing dengan adanya teror petasan dan sejenisnya.
Meski ada teror itu, kata Ferry, pemain Persija masih bisa rileks dan beristirahat dengan nyaman.
Akan tetapi, insiden pelemparan terhadap bus Persija usai sesi latihan resmi membuat Macan Kemayoran tidak nyaman dan memilih untuk tak bertanding.
"Ketidakcakapan pihak panpel yakni tidak meminta dipertebalnya pengamanan saat official training. Itulah yang saya maksud ketidakcakapan mereka," tutur Ferry.
Menurut Ferry, sebagai panpel, mereka seharusnya bisa melakukan langkah-langkah antisipasi terjadinya kemungkinan buruk.
Sorotan soal tiket offline
Dalam kesempatan itu, Ferry Paulus juga menyoroti penyebab terjadinya penumpukan suporter saat sesi latihan resmi pada Sabtu (27/7/2019).
Ferry menegaskan bahwa penumpukan itu terjadi karena adanya penjualan tiket secara langsung di sekitar stadion.
"Tiket yang dijual itu jelas-jelas menyalahi aturan, karena tempat duduk yang disiapkan persis di belakang bench tim," ucap Ferry.
"Tanggal 27, dijual 800 tiket. Oleh karena animo masyarakat Makassar besar, jumlah tiket itu habis dalam tempo sangat singkat, sehingga terjadi penumpukan. Seharusnya panpel membuat antisipasi yang cerdas."
Ferry pun akhirnya mengimbau kepada panpel PSM untuk menyiapkan pengamanan berlapis agar insiden pekan lalu tak terulang.
Persija meminta disiapkan kendaraan taktis (rantis) mulai dari bandara ke hotel, saat latihan resmi, bertanding, dan pulang kembali ke hotel.
https://bola.kompas.com/read/2019/07/30/19410088/ceo-persija-anggap-panpel-psm-tidak-cakap-saat-akhir-pekan-lalu