Lee Chong Wei mendapat penghargaan dari Brandlaureate Book of World Records di Kuala Lumpur, Kamis (27/6/2019).
Penghargaan itu diberikan kepada Lee Chong Wei atas keberhasilannya sebagai pemain yang paling lama menempati peringkat satu dunia. Total, Lee Chong Wei ada di singgasana selama 378 minggu atau enam tahun delapan bulan.
Rekor Lee Chong Wei makin menawan karena dia sempat menduduki posisi itu selama 199 pekan secara beruntun.
Atas penghargaan tersebut, Lee Chong Wei pun membagi momen kebahagiaan melalui akun Twitter miliknya.
Pada foto yang diunggahnya, pemain berjulukan "King of Superseries" tersebut menuliskan caption yang menarik.
Di kolom caption, Lee Chong Wei tak cuma berterima kasih kepada pihak yang telah memberikannya penghargaan. Dia juga menantang para pemain muda Malaysia untuk memecahkan rekor yang kini dia miliki.
"Saya sangat berharap, pemain dari Malaysia lainnya mampu memecahkan rekor saya ini," tulis dia melanjutkan.
Seusai memutuskan untuk gantung raket, Lee Chong Wei tak serta merta melepaskan diri dari dunia olahraga.
Seperti yang diberitakan BolaSport.com, Lee Chong Wei dipastikan telah mendapat tugas anyar.
Tak tanggung-tanggung, tugas baru tersebut adalah menjadi Chief de Mission (CdM) kontingen Negeri Jiran pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Impian utama saya pastinya adalah menuju Olimpiade Tokyo 2020. Saya masih akan pergi ke sana, tetapi bukan untuk bermain," ucap Lee Chong Wei dikutip dari laman Bernama.
"Saya harap kami dapat memberikan medali emas bagi Malaysia. Saya tidak bisa mendapatkannya (sebagai pemain), tetapi saya berharap atlet lain dapat melakukannya," ucap Lee.
Memang, Lee Chong Wei tak bisa menyempurnakan kariernya dengan medali emas Olimpiade. Tiga kali mencapai final, dia selalu gagal menjadi juara karena ditaklukkan wakil China.
Pada Olimpiade 2016 di Brasil, Lee Chong Wei ditaklukkan oleh Chen Long. Dalam dua edisi sebelumnya, Lee Chong Wei ditaklukkan rival beratnya, Lin Dan. (Nestri Yuniardi)
https://bola.kompas.com/read/2019/06/30/21020098/lee-chong-wei-menantang-pemain-muda-malaysia