Carolina Marin Optimistis Bisa Kembali pada September 2019

Hal tersebut diungkapkan Carolina Marin pada sesi konferensi pers di salah satu studio La Liga Sports, di Madrid, Spanyol, Senin (24/6/2019), yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Planet.

Pada sesi konferensi pers tersebut, Carolina Marin berbagi cerita mengenai proses pemulihan cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) yang dialaminya. Pemulihannya terbilang cukup cepat.

Sebelumnya, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut mengalami cedera ACL saat tampil pada babak final Indonesia Masters 2019, Januari lalu.

Pemain berusia 26 tahun pun diprediksi bakal absen dari pentas bulu tangkis selama enam hingga sembilan bulan.

"Saya tidak menyangka proses pemulihannya sangat cepat. Saya pikir semuanya berjalan lebih cepat dari biasanya," ucap Carolina Marin, yang dikutip BolaSport.com dari laman ElPais.com.

"Biasanya dengan cedera seperti ini bisa memakan waktu sekitar sembilan bulan bahkan satu tahun lamanya untuk bisa berkompetisi lagi."

Marin tak menampik bahwa dia sempat down setelah menyadari parahnya cedera yang dialami.

Namun, Juara Dunia 2018 tersebut seolah enggan larut dalam kesedihan yang lama.

Satu minggu pasca-operasi, Marin langsung memulai proses rehabilitasinya.

Dalam lima bulan terakhir ini, Marin juga menghabiskan waktu selama delapan jam setiap hari demi menjalani proses pemulihan yang maksimal.

Ambisi tampil pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi salah satu motivasi kuat baginya untuk kembali berkompetisi.

"Saya bisa bergerak dengan mudah di treadmill. Saya harap ketika saya kembali berkompetisi, saya bisa menjadi Carolina Marin yang lebih kuat dan lebih percaya diri," ujar Marin.

"Saat mereka mengatakan pada saya bahwa saya cedera, saya sempat sangat putus asa. Namun, saat itu saya hanya berpikir tentang Olimpiade," ucap dia lagi.

Berbekal progres positif tersebut, Marin pun yakin mampu segera melakoni laga comeback, setidaknya pada bulan September.

"Saya belum tahu apakah saya bisa ke Kejuaraan Dunia 2019 (19-25 Agustus). Saya akan berangkat jika tidak ada risiko kambuh," ucap dia.

"Namun, jika pun saya belum bisa ke Kejuaraan Dunia, saya ingin tampil pada turnamen pada bulan September," ucap dia lagi. (Nestri Yuniardi)