Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kegagalan Barcelona pada Copa Del Rey, Lionel Messi Tak Bisa Segalanya

KOMPAS.com - Barcelona harus melepas gelar Copa Del Rey setelah menerima kekalahan 1-2 kontra Valencia dalam partai pamungkas yang bergulir Sabtu (25/5/2019) atau Minggu dini hari WIB.

Bermain di Estadio Benito Villamarin di Sevilla, Barcelona tertinggal dua gol lebih dulu pada setengah jam pertama laga lewat gol-gol Kevin Gameiro dan Rodrigo Moreno. Mereka membutuhkan hingga menit ke-73 hanya untuk membalas satu gol lewat (siapa lagi) Lionel Messi.

Namun, aksi Lionel Messi seorang tak cukup demi memberikan para fans Barcelona kebahagiaan dari partai ini.

Jika musim lalu Barcelona bisa menghancurkan Sevilla 5-0 dalam final Copa Del Rey, kini mereka harus mengakui keunggulan Valencia.

Laga yang dikatakan oleh media Spanyol sebagai pertandingan tepat untuk membalas sakit hati kekalahan kontra Liverpool dalam Liga Champions justru menjelma jadi satu lagi titik nadir musim Blaugrana.

Barcelona memang tidak bisa menang kontra Valencia musim ini, bermain 2-2 di Camp Nou dan 1-1 di Mestalla tetapi pasukan Ernesto Valverde kini kalah dari tim yang lebih dinamis dan solid baik dalam bertahan serta menyerang.

Barcelona kalah walau menguasai 77 persen penguasaan bola, menuntaskan 91 persen umpan sukses, dan melepas hingga 26 tembakan ke gawang.

Fakta bahwa Lionel Messi bertanggung jawab dalam hampir setengah tembakan (12) total dan setengah tembakan tepat sasaran (3 dari 6) Barcelona menunjukkan ketergantungan besar Barca terhadap sang megabintang saat Luis Suarez absen.

"Walau Messi bisa dikatakan sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah dan telah memenangi enam Sepatu Emas Eropa, ia tak bisa menarik mobil ini seorang diri," tulis Mundo Deportivo.

"Messi sendirian di lini depan, berusaha untuk merobohkan tembok yang pelatih Valencia, Marcelino, dirikan. Namun, ia tetap bisa mencetak gol, memaksa kiper lawan melakukan penyelamatan hebat, dan sekali mengenai tiang."

Lionel Messi hanya perlu melirik ke kiri dan ke kanan jika ingin tahu kenapa ia tak bisa menambah trofi musim ini. Sektor bek sayap Barca menjadi sorotan.

Mundo Deportivo menulis bahwa Barcelona tak bisa memecahkan masalah di pos bek kanan sejak Dani Alves hijrah pada musim panas 2016.

Nelson Semedo dikatakan cepat tetapi tak bisa memberi kontribusi ke lini depan seperti Dani Alves. Sementara, Sergi Roberto bermasalah di aspek bertahan dan sering ragu dalam menyerang.

Slot bek kiri tak lebih baik. Jordi Alba dikatakan terlalu nyaman karena tak ada yang benar-benar bisa menggesernya dari tim utama.

Media sama menitikberatkan bagaimana Alba gagal membaca keadaan dalam 3 dari 4 gol Liverpool di Stadion Anfield dan lagi ketika ia tak mampu mengikuti kecepatan bek kanan Valencia, Carlos Soler, yang berhasil memberi assist untuk gol kedua Valencia.

Selain bek sayap, Philippe Coutinho lagi-lagi mendapat kritik.

"Pemain asal Brasil ini tak bisa menunjukkan permainan terbaik, ketika semua harapan ada di pundaknya agar ia turut menanggung beban di lini depan Barca," tulis Mundo lagi.

Salah satu alasan kenapa Coutinho tak bisa berperan bagus dikatakan karena pelatih Ernesto Valverde memainkannya hampir sebagai pemain sayap murni, jauh dari posisi alaminya sebagai gelandang serang sentral.

Mereka juga menekankan perbedaan performa Coutinho setelah datang ke Barcelona dari Liverpool pada Januari 2018 dengan sekarang.

Coutinho menyumbang delapan gol dan memberi 5 assist dari 18 laga Liga Spanyol dan mencetak lima gol dari lima penampilan di Liga Champions pada paruh kedua 2017-2018.

Namun, performa pemain seharga 160 juta euro itu bak hilang ditelan bumi setelah ia melakoni pramusim dan menjalani musim penuh dengan Barcelona.

Coutinho disinyalir terpengaruh dengan siulan-siulan para pendukung Barcelona yang mulai gerah dengannya.

Bahkan, ia cukup terganggu hingga melakukan gestur dengan meletakkan telunjuknya ke kedua kuping, seakan menantang kritik fans Barca, usai mencetak gol ke gawang Manchester United pada ajang Liga Champions.

Pada laga tersebut, ia juga tak bereaksi terhadap tepuk tangan pendukung ketika ditarik keluar.

Namun, aktor paling bertanggung jawab dalam buruknya performa Barcelona pada akhir musim ini terletak di pundak sang pelatih.

Setidaknya, hal itulah yang mencuat dari survei Mundo Deportivo dan satu lagi media olahraga lokal Barcelona, SPORT.

Sebanyak 55,3 persen dari 4.919 responden yang mengikuti jajak pendapat di situs Mundo hingga Minggu (26/5/2019) malam memilih Valverde sebagai sosok paling bertanggung jawab atas kegagalan Barcelona di antara pilihan lain: dewan direktur, tim pelatih, dan pemain.

Hal serupa muncul dalam jajak pendapat situs SPORT dengan 64 persen dari 18.000 responden juga mengatakan bahwa Ernesto Valverde adalah yang paling bersalah atas kegagalan akhir musim ini.

Valverde sendiri tak menilai bahwa apa yang terjadi dalam final Copa Del Rey layak dianggap sebagai bencana.

"Bukan kegagalan, para pemain berjuang hingga akhir di lapangan. Secara keseluruhan, ini adalah musim bagus, tidak luar biasa tetapi bagus. Kami kalah di Anfield dan sekarang di Sevilla, tetapi kami memenuhi target menjuarai liga," tutur Valverde seusai laga.

Skuad bermain pun tampak tak menaruh beban berlebih kepada sosok yang antara lain pernah menukangi Athletic Bilbao, Espanyol, dan Villarreal tersebut.

"Kami tak khawatir dengan masa depan pelatih," ujar Gerard Pique, seperti dilansir dari laman MARCA.

"Kami hanya harus melakukan analisis pada penampilan setiap pemain setelah berlaga. Lalu, melihat apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan diri," ucap bek berusia 32 tahun ini menambahkan.

Posisi sang pelatih juga tampak aman. Presiden Josep Bartomeu mengatakan bahwa hasil partai final bukan kesalahan sang manajer.

"Kami punya banyak kesempatan tetapi bola menolak masuk, terkadang Anda mencatatkan semua tembakan tetapi yang dihitung adalah gol," tutur Bartomeu.

Pada Februari lalu, Ernesto Valverde menandatangani perpanjangan kontrak satu tahun hingga akhir musim 2019-2020.

https://bola.kompas.com/read/2019/05/27/03200098/kegagalan-barcelona-pada-copa-del-rey-lionel-messi-tak-bisa-segalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke