Tantangan pertama adalah bagaimana bisa menciptakan wasit yang bertaraf nasional dan internasional.
"Saat ini Sumbar baru memiliki satu wasit bertaraf internasional. Kami berharap Sumbar nanti bisa mencetak lebih banyak lagi," ujar Miranda Goeltom.
Tantangan kedua yang diberikan mantan Gubernur Bank Indonesia ini adalah bagaimana Sumbar bisa berprestasi pada PON 2020 yang akan digelar di Papua.
"Untuk mencapai target tersebut tentunya harus lolos dari pra-PON sebagai syarat bisa berlaga di PON," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, kepengurusan Gabsi Sumbar yang saat ini sesuai dengan harapan Miranda Goeltom.
"Saya lihat kepengurusan saat ini banyak dihuni oleh yang mudah-muda, artinya regenerasi bisa berjalan," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Gabsi Sumbar periode 2019-2023 Rinold Thamrin mengatakan siap menjawab tantangan yang diberikan oleh ketua umum PB Gabsi.
"Untuk wasit kami akan melakukan pendataan. Baru kemudian kami mengadakan pelatihan," sebut Rinold.
Untuk persiapan Pra-PON, Gabsi Sumbar saat ini mengadakan Kejurda. Juara Kejurda otomatis dikirim ke Pra-PON yang akan digelar di Kendari.
Sumbar berencana mengirimkan delapan wakil untuk Pra-PON, tujuh wakil lagi akan dicari melalui selekda.
https://bola.kompas.com/read/2019/04/29/18300038/pb-gabsi-berikan-dua-tantangan-untuk-gabsi-sumbar