Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trapattoni Masih Kesal pada Wasit Italia vs Korsel di Piala Dunia 2002

KOMPAS.com - Pelatih legendaris Italia, Giovanni Trapattoni ternyata masih menyimpan rasa kesal pada Byron Moreno.

Trapattoni adalah pelatih tim nasional Italia pada Piala Dunia 2002. Sedangkan Moreno adalah wasit yang memimpin laga 16 besar antara Italia vs Korea Selatan.

Italia kalah 1-2 dalam laga kontroversial tersebut.

Jelang ulang tahunnya ke-80 pada Minggu (17/3/2019), Trapattoni diwawancarai La Repubblica.

Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepadanya adalah, apakah yang lebih membuatnya sakit hati, wasit Byron Moreno atau kalah dari Hamburg SV di Final Piala UEFA 1983.

“Pasti Moreno,” kata mantan pelatih Juventus, AC Milan, dan Inter Milan itu.

“Itu karena apa yang terjadi di Piala Dunia 2002 berasal dari wasit dan bukan lawan kami," lanjut Trap.

Pada laga Italia vs Korsel, Gli Azzuri unggul lebih dulu melalui Christian Vieri pada menit ke-18.

Namun Korsel menyamakan kedudukan melalui Seol Ki Hyeon pada menit ke-88. Pertandingan pun berlanjut ke babak perpanjangan waktu yang ketika itu masih menerapkan sistam golden goal.

Pada babak perpanjangan waktu, Moreno menganulir gol Damiano Tommasi yang dari tayangan lambat tampak sedang onside. Ia juga mengkartu merahkan Francesco Totti yang dituding diving. Padahal dari tayangan ulang terlihat Totti memang dilanggar keras pemain Korsel.

Italia akhirnya kalah dan tersingkir akibat gol Ahn Jung Hwan pada menit ke-117.

“Kamu mengharapkan perilaku super dari wasit, tetapi dia melakukan ketidakadilan yang besar dan melukai seluruh Italia," ucap Trap.

"Jika memikirkannya lagi, maka saya ingin ada pertandingan antara Italia vs Korea dengan wasit yang berbeda," pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2019/03/16/19290068/trapattoni-masih-kesal-pada-wasit-italia-vs-korsel-di-piala-dunia-2002

Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke