Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menanti Pembalasan dari Kegagalan Real Madrid dan FC Bayern

KOMPAS.com - Empat dari delapan juara grup Liga Champions musim ini langsung tumbang pada tantangan pertama di fase gugur. Bagi dua klub, Real Madrid dan FC Bayern Muenchen, kegagalan musim ini akan punya reperkusi besar ke seantero Eropa mulai musim panas nanti.

Real Madrid, bersama Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain, dan Borussia Dortmund menjadi kuartet pemenang fase grup yang tumbang pada babak 16 besar Liga Champions.

Kegagalan bakal terasa lebih berat bagi Madrid dan Bayern mengingat beban ekspektasi dan sejarah yang mereka emban.

Bagaimana tidak, Madrid merupakan finalis dalam empat dari lima edisi terakhir Liga Champions.

Los Blancos memegang tiga gelar terakhir Liga Champions walau belum pernah ada yang berhasil mempertahankan trofi Si Kuping Besar sebelum mereka.

Dua gelar terakhir Real Madrid datang setelah mencatatkan agregat kemenangan 7-2 pada laga final (4-1 vs Juventus dan 3-1 vs Liverpool).

Sementara itu, FC Bayern juga kekuatan besar Eropa. Die Roten bermain dalam tiga final antara 2009 dan 2013.

Musim ini akan menjadi kali pertama dalam 10 tahun terakhir, Bayern dan Real Madrid tidak akan ada untuk berkompetisi di semifinal Liga Champions.

Real Madrid dan Bayern Muenchen menempati 15 dari 32 tempat di semifinal sejak 2011.

Terakhir kali semifinal tidak melibatkan Real Madrid atau Bayern Muenchen adalah pada 2008-2009.

Kala itu, Real Madrid kalah pada babak 16 besar dari Liverpool dengan agregat 0-5 sementara Muenchen menyerah di perempat final saat menghadapi Barcelona (1-5 secara agregat).

Sekarang, kita akan melihat dampak dari kekalahan dua raksasa ini ke peta sepak bola Eropa.

Real Madrid sudah bergerak pertama.

Los Blancos mendatangkan kembali pelatih Zinedine Zidane yang mengantar mereka ke tiga gelar Liga Champions terakhir.

Berbagai laporan menyebut bahwa Zinedine Zidane akan diberi dompet tebal untuk membenahi skuad. Angka yang disebut mencapai 300 juta pounds atau Rp 5,6 triliun.

Beberapa pemain bintang di klub-klub elite seantero Eropa langsung dikaitkan menjadi bagian era baru Zidane.

Wartawan Gazzetta dello Sport, Nicolo Schira, mengidentifikasi target pertama Zidane sebagai gelandang Chelsea, N'Golo Kante, untuk membenahi lini tengah Los Blancos.

Nama Eden Hazard, target utama Real Madrid dalam beberapa tahun terakhir, juga kembali muncul.

Begitu pun nama Neymar yang dikabarkan sudah gerah di Paris Saint-Germain dan terbuka untuk transfer kembali ke Liga Spanyol.

Pun, Guardian juga mengajukan nama Christian Eriksen dari Tottenham Hotspur.

Namun, survei Marca beberapa pekan lalu mengutarakan bahwa para fans lebih ingin Madrid mendatangkan Kylian Mbappe dari PSG sebagai penyerang baru mereka.

Siapa pun yang akan menjadi keinginan Zinedine Zidane nanti, dapat dipastikan bahwa Presiden Real Madrid, Florentino Perez, akan siap merogoh koceknya dalam-dalam.

Berikut adalah FC Bayern Muenchen dan pertanyaan besar untuk pelatih mereka.

Musim ini menjadi kali pertama Bayern gagal ke perempat final sejak 2010-2011.

Striker Bayern, Robert Lewandowski, mengatakan secara implisit bahwa pelatih Niko Kovac bukan pelatih progresif yang bisa mengembalikan Bayern ke era kejayaan seperti di bawah Pep Guardiola.

"Pada kedua laga, kami tidak berusaha keluar dan menciptakan peluang. Saya pikir kami bermain terlalu dalam dan tidak ingin mengambil risiko, saya tidak tahu kenapa," tuturnya seusai pertandingan kontra Liverpool.

"Saya tidak bahagia, saya marah karena tahu kami bisa bermain lebih bagus," lanjut penyerang asal Polandia tersebut.

Hanya, keputusan penting perlu diambil oleh petinggi Bayern apabila Kovac menakhodai Die Roten ke gelar Bundesliga musim ini.

Apakah performa domestik cukup atau tidak untuk menyelamatkan pelatih asal Kroasia tersebut masih menjadi tanda tanya besar.

Tim yang selalu menembus fase-fase akhir Liga Champions di bawah Pep Guardiola ini juga dikatakan perlu penyegaran.

Skuad Bayern menua dan terlihat sekali tak bisa mengimbangi energi dan intensitas para pemain Liverpool.

Arjen Robben, Robert Lewandowski, Franck Ribery, Rafinha, Javi Martinez, Jerome Boateng, dan Manuel Neuer berusia 30 tahun ke atas.

Mereka perlu pemain-pemain lebih muda untuk menyokong dua pemain sayap Serge Gnabry (23 tahun) dan Kingsley Koman (22).

Bayern bukan tim yang malu untuk merenggangkan kekuatan finansial mereka. Musim lalu, pembelanjaan klub melebihi angka 100 juta euro.

Die Roten juga mencatatkan 7 transfer termahal sepanjang sejarah Bundesliga.

Oleh karena itu, jangan heran apabila Real Madrid dan FC Bayern akan menggetarkan peta sepak bola Eropa dan bursa transfer musim panas nanti.

https://bola.kompas.com/read/2019/03/14/19300028/menanti-pembalasan-dari-kegagalan-real-madrid-dan-fc-bayern

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke