"Kami memang harus mengikuti perkembangan teknologi. Memang ada polemik dalam penggunannya. Tapi ini demi masa depan sepak bola," kata Puyol saat menghadiri acara UEFA Champions League Trophy Tour, di Jakarta, Senin (11/3/2019).
VAR mulai diterapkan pada Piala Dunia 2018 silam. Setelah itu, penerapannya berlanjut di beberapa kompetisi Eropa, termasuk Liga Champions.
Walau demikian, penerapan VAR di kompetisi antar klub paling bergengsi di dunia biru itu menuai polemik. Paling terbaru terjadi saat leg kedua 16 besar antara Paris Saint-Germain vs Man United.
Jelang akhir pertandingan, wasit yang memimpin laga, Damir Skomina memutuskan menghadiahkan Man United penalti. Ia menganggap pemain PSG, Presnel Kimpembe telah mengulurkan tangannya ke arah bola tembakan pemain Man United, Diogo Dalot.
Setelah berkonsultasi dengan asisten VAR pada dua kesempatan, Skomina memutuskan menghadiahkan Man United penalti yang berhasil dieksekusi oleh Marcus Rashford pada menit ke-94. Laga berakhir dengan skor 3-1 untuk Man United.
Meski skor agregat 3-3, Setan Merah lolos berkat agresivitas gol di kandang lawan. Usai laga, bintang PSG yang tak bermain karena cedera, Neymar menghujat Skomina. Menurut Neymar, bola tidak sama sekali menyentuh tangan Kimpembe, melainkan hanya mengenai punggungnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/03/11/19000088/puyol--var-demi-masa-depan-sepak-bola