Bagi Anthony, strategi bermain tak kalah penting dengan mempersiapkan fisik dan mental.
"Yang masih jadi PR buat saya adalah menyiapkan strategi permainan yang betul-betul baik, karena cara main itu akan sangat berpengaruh," kata Anthony pada konferensi pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).
"Fisik dan mental boleh jadi baik, tetapi kalau strateginya buruk ya sama saja," ujar dia menambahkan.
Anthony berkaca pada pengalamannya di Malaysia Masters 2019.
Dia kalah melawan peraih medali emas Olimpiade 2016, Chen Long (China), pada babak perempat final.
Chen Long pada babak sebelumnya juga mengandaskan kompatriot Anthony di Cipayung, Jonatan Christie.
"Alasan saya dan Jojo kalah ya jelas dari cara main. Sebenarnya, permainan Chen Long tidak banyak berubah, tetapi dia lebih siap," tutur Anthony.
"Selain itu ada faktor lapangan yang memengaruhi. Aspek ini yang harus saya benahi," tutur Anthony melanjutkan.
Tahun lalu, Anthony menjuarai nomor tunggal putra Indonesia Masters seusai mengalahkan Kazumasa Sakai (Jepang).
Sebagai juara bertahan, Anthony mengaku tidak punya lawan khusus yang harus diwaspadai.
Pemuda kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu menilai semua lawan yang akan dihadapi sama sulitnya.
"Saya tentu ingin sukses seperti tahun lalu dan kasih yang terbaik. Soal masalah lawannya siapa, ya semua musuh tidak ada yang mudah," kata Anthony.
"Namun, bukan berarti saya enggak bisa menang," ucap dia memungkasi.
https://bola.kompas.com/read/2019/01/21/22060068/indonesia-masters-2019-anthony-ginting-masih-harus-matangkan-strategi