Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kiprah Edy Rahmayadi di PSSI, Polemik, Prestasi, hingga Undur Diri

KOMPAS.com — Edy Rahmayadi belum lama ini mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Dari lima tahun masa jabatan yang diemban, Edy telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja sebagai penanggung jawab utama federasi persepakbolaan Indonesia. Meski belum genap setengah jalan menjabat, berbagai polemik timbul dan mewarnai kiprah mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI AD ini.

Berikut beberapa catatan terkait kiprah Gubernur Sumatera Utara ini saat memimpin PSSI.

Mencalonkan diri

Edy yang saat itu masih menjabat sebagai Panglima Kostrad mencalonkan diri untuk mengikuti kongres pemilihan ketua umum PSSI.

Hal itu sudah ia sampaikan sejak akhir Agustus 2016, beberapa bulan sebelum kongres digelar.

Kemudian pada Oktober 2016, ia mengaku telah mengantongi 96 dari 107 suara dari pemilik suara dan Asosiasi Provinsi (Asprov) yang ada di seluruh Indonesia. Edy pun optimistis akan mendapatkan posisi ketum PSSI.

Terpilih sebagai ketum PSSI

Dalam kongres yang diadakan di Hotel Mercure, Jakarta, 10 November 2016, Edy Rahmayadi secara resmi terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2016-2020.

Ia berhasil menyingkirkan lima kandidat lain saat itu, yakni Bernhard Limbong, Kurniawan Dwi Yulianto, Eddy Rumpoko, Moeldoko, dan Sarman.

Di penghitungan final, hanya ada dirinya dan Moeldoko, masing-masing mendapatkan 76 dan 23 suara. Dengan demikian, Edy dinyatakan memenangi kongres dan memimpin PSSI lima tahun ke depan.

Rangkap jabatan

Beberapa lama menjabat sebagai ketum PSSI, Edy rupanya mencalonkan diri dalam Pilkada Sumatera Utara 2018 silam. Ia maju menjadi calon gubernur berpasangan dengan Musa Rajekshah.

Dalam pertarungan Pilkada Sumatera Utara 2018, Edy-Musa mengalahkan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dan dilantik menjadi gubernur pada 5 September 2018.

Hal ini menyebabkan adanya rangkap jabatan dan tanggung jawab yang diemban oleh Edy. Belum lagi jabatannya sebagai ketua dewan pembina PSMS Medan.

Meski demikian, Edy masih tetap menjabat sebagai ketum PSSI dan saat itu belum ada rencana penggantian ketum pada kongres Januari kemarin.

Permasalahan

Sejumlah masalah muncul selama Edy menguasai PSSI. Misalnya, kematian suporter sepak bola.

Salah satu dari tragedi kematian suporter yang paling banyak menyita perhatian adalah penganiayaan berujung kematian yang menimpa suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Bandung beberapa waktu silam

Selain korban nyawa, kekalahan Timnas Indonesia di Piala AFF juga menjadi hal yang banyak diperbincangkan masyarakat. Karena hal ini, Edy dinilai tidak berhasil membawa PSSI ke arah yang lebih baik.

Masalah lain pun muncul terkait  pengaturan skor liga yang belakangan terjadi di tubuh PSSI. salah satu pelakunya adalah anggota Exco, Johar Lin Eng. Ia diamankan satgas anti-mafia sepak bola saat ada di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, akhir Desember 2018.

Tidak hanya permasalahan yang timbul dari persepakbolaan nasional di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi. Ada pula sejumlah prestasi yang dicapai Timnas Indonesia di kancah internasional.

Satu yang paling membanggakan adalah keluarnya Timnas U23 sebagai juara pertama di gelaran AFC 2018, September lalu. Ini menjadi kali pertama bagi U16 meraih posisi puncak di pertandingan tingkat Asia ini.

Di babak final Indonesia berhasil mengalahkan Timnas Iran dengan skor 2-0.

Selain itu, ada sejumlah pertandingan lain yang juga berhasil dimenangi timnas Indonesia, bukan di posisi pertama. Misalnya, ketika Timnas U23 berhasil mendapatkan perunggu di Sea Games 2017. Kemudian Timnas Senior yang berhasil menjadi runner-up Piala AFF 2016.

Sejumlah prestasi lain juga berhasil ditorehkan di kelas sepak bola putri dan futsal.

Teriakan Edy Mundur

Namun, kemudian, suara-suara  yang menginginkan Edy mundur dari jabatan ketum PSSI mulai muncul. Mulai dari sindiran-sindiran masif, hingga gerakan dengan menggunakan tagar #EdyOut dan #ReformasiPSSI.

Misalnya pada saat pertandingan Indonesia vs Filipina saat laga terakhir Grup B Piala AFF 2018, supporter secara serentak menyanyikan yel-yel berisi sindiran kepada Edy.

“Wartawan harus baik…”

Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan wawancara Edy memang menyampaikan hal demikian saat menjawab pertanyaan wartawan tentang evaluasi yang akan dilakukan terhadap hasil piala AFF yang didapatkan Indonesia.

“Wartawannya yang harus baik, kalau wartawannya baik nanti timnasnya baik,” ucap Edy.

Tak hanya oleh masyarakat luas, ternyata permintaan untuk Edy berhenti dari posisi ketum PSSI juga datang dari anaknya.

Edy mengaku sedih karena anaknya yang memintanya untuk berhenti, tidak tega ayahnya dicaci oleh banyak pihak.

Padahal, sebelumnya, Edy mengaku bisa menghadapi permasalahan ini dan tetap bertekad menyelesaikan tugasnya hingga 2020.

Mundur

Hingga akhirnya, pada kongres PSSI yang diadakan Minggu (20/1/2019) kemarin di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Edy Rahmayadi menyatakan pengunduran dirinya dari posisinya sebagai orang nomor satu di PSSI.

Menurut Edy, keputusan ini diambil karena rasa tanggung jawab yang ia miliki, ia pun tidak ingin mengkhianati PSSI. Dengan ini, Edy selesai menjalankan jabatannya sebagai ketum PSSI selama kurang lebih 2 tahun 2 bulan.

Kini pun posisinya digantikan sang wakil, Joko Driyono.

https://bola.kompas.com/read/2019/01/21/11355338/kiprah-edy-rahmayadi-di-pssi-polemik-prestasi-hingga-undur-diri

Terkini Lainnya

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Liga Inggris
Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Liga Inggris
Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Bundesliga
Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke