Dalam penyisihan grup babak II, tim asuhan Aulia Rahman ini hanya menempati posisi ketiga Grup B di bawah Brazil dan Afrika Selatan.
Tim Indonesia meraih tujuh poin dari lima kali pertandingan, yakni dengan rincian dua kali menang, dua kali kalah, dan satu kali kalah adu penalti. Kemenangan mendapatkan poin tiga, sedangkan kalah penalti hanya mendapat satu poin.
Sementara itu, Brasil mencatatkan 14 poin dari empat kali menang dan satu kali menang adu penalti. Afrika Selatan berada di bawahnya dengan 13 poin.
Dalam pers rilisnya, Aulia memaparkan timnya masih berpeluang mengakhiri kompetisi ini dengan meraih Fundación Carlos Slim Trophy. Street soccer digelar bagi kalangan tuna wisma dan kelompok termajinalkan.
Tim-tim yang bertanding untuk memperebutkan trophy HWC dipastikan meraih ranking 1-8. Sementara itu, Fundación Carlos Slim Trophy diperebutkan tim yang menempati ranking 9-16.
“Kami kehilangan poin di pertandingan yang seharusnya bisa mendapatkan poin penuh,” kata Aulia saat briefing bersama timnya di Best Western Estoril Hotel, Mexico City, Jumat (16/11) malam waktu setempat.
Guna mewujudkan target berakhir di posisi ke-9, Aulia meminta anak-anak asuhnya tetap fokus dan konsentrasi dalam pertandingan melawan Peru pada Sabtu, 17 November 2018.
Apabila menang melawan Peru, maka Dego Z. Arifin dkk bakal menghadapi pemenang dari pertandingan antara Bulgaria melawan Austria.
“Walau bukan Homeless World Cup, pilihannya menang dalam setiap pertandingan. Sehingga setidaknya, bisa berakhir di posisi ke-9. Selama ini, tim Indonesia selalu berada dalam posisi 10 besar,” kata Aulia.
Dari tiga pertandingan yang mereka jalani pada Jumat, 16 November 2018, tim Indonesia hanya meraih dua kemenangan. Masing-masing atas Norwegia dengan skor akhir 4-3 dan Zimbabwe dengan skor 9-4.
https://bola.kompas.com/read/2018/11/17/18000068/homeless-world-cup-2018-indonesia-incar-posisi-ke-9