Piala AFF 2018, Tim-tim Ini Tak Berkandang di Ibu Kota Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Piala AFF 2018 menggunakan format unik yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, tiap-tiap tim nasional (timnas) akan melakoni empat laga saat babak penyisihan dengan format dua laga kandang dan dua tandang.

Kondisi itu membuat setiap tim wajib menyiapkan minimal satu stadion untuk menggelar laga kandang.

Kecuali Timor Leste, sembilan timnas peserta sudah menyiapkan stadion di negaranya masing-masing.

Dari jumlah tersebut, ada dua negara yang memilih tidak berkandang di Ibu Kota negaranya, yakni Filipina dan Myanmar.

Filipina memilih berkandang di Stadion Panaad yang berlokasi di Bacolod. Tim berjuluk The Azkals itu tidak berkandang di Stadion Rizal Memorial, Manila, yang dikabarkan sedang direnovasi untuk SEA Games 2019.

Sementara itu, Myanmar memilih berkandang di Stadion Mandalarthiri di Mandalay, dan Stadion Thuwunna, Yangon.

Myanmar memilih tidak menggunakan Stadion Wunna Theikdi di Naypyidaw.

Sementara itu, seperti tujuh negara lainnya, Indonesia memilih berkandang di Ibu Kota Negara, tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, di Jakarta.

Selain SUGBK, Indonesia sebenarnya masih punya beberapa stadion internasional yang berlokasi di luar Jakarta. Contohnya adalah Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung; Gelora Bung Tomo, Surabaya; Jakabaring, Palembang; ataupun Batakan, Balikpapan.

Ada pula Pakansari, Cibinong; Patriot Chandrabhaga, Bekasi, dan Wibawa Mukti, Cikarang.

Pada laga kontra Timor Leste, jumlah penonton yang hadir di SUGBK tercatat hanya 15.138 orang.

Padahal, kapasitas SUGBK tercatat mencapai 78.000 penonton. Khusus laga melawan Timor Leste, tiket pertandingan yang sudah disiapkan bahkan mencapai 65.000 lembar.

Namun, kondisi itu diperkirakan tak akan membuat PSSI memindahkan laga kandang Indonesia selanjutnya dari SUGBK.

Sebab dilansir dari situs AFF, laga Indonesia kontra Filipina pada 25 November sudah dijadwalkan berlangsung di SUGBK.