Konflik Politik, Mkhitaryan Terancam Absen Bermain di Azerbaijan

Azerbaijan terlibat konflik dengan negara asal Mkhitaryan, Armenia, soal wilayah Nagorno-Karabakh. Imbasnya, seluruh warga Armenia tidak mendapat visa untuk masuk ke Azerbaijan, tidak terkecuali Mkhitaryan.

Manajer Arsenal, Unai Emery, berharap pemain 29 tahun itu tetap bisa berlaga. Dia mengaku terus berupaya agar semua pihak bisa membantu mengatasi masalah tersebut.

"Aku ingin dia bisa (bepergian) dengan kami," kata Emery, dikutip BolaSport.com dari ESPN FC.

"Dan masalah ini, jika kami bisa bersama-sama mencari (solusi), lebih baik. Tapi saya belum berbicara dengannya," ucapnya lagi.

UEFA mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha memastikan bahwa Mkhitaryan mendapat visa untuk pertandingan di Azerbaijan.

"Ini adalah prosedur standar UEFA untuk mengirim surat dukungan kepada asosiasi, klub atau kedutaan untuk mendapatkan visa bagi pemain agar dapat melakukan perjalanan ke negara lain dan bermain dalam pertandingan kompetisi UEFA," bunyi pernyataan UEFA.

Selain laga final, Mkhitaryan juga berpeluang absen saat laga tandang fase grup Liga Europa kontra Qarabag. Pasalnya, klub tersebut berasal dari Azerbaijan.

Sebenarnya, bukan kali ini saja Mkhitaryan menghadapi masalah tersebut. Saat membela Borussia Dortmund yang berlaga di ajang yang sama pada musim 2015-2016, Mkhitaryan juga menemui halangan serupa ketika Dortmund berhadapan dengan klub Azerbaijan, Gabala, dalam fase grup.

Arsenal, yang harus puas bermain di Liga Europa pada musim ini, tergabung di Grup E. Selain bersaing dengan Qarabag, tim Meriam London juga harus beradu kekuatan dengan Sporting CP dan Vorskla untuk memperebutkan dua tiket ke babak selanjutnya. (Kautsar Restu Yuda)