Pernyataan Jakobsen ini tak terbantahkan jika melihat penampilan Denmark pada laga perdana penyisihan Grup C Piala Dunia 2018 melawan Peru pada 16 Juni. Eriksen yang memberikan assist bagi Yussuf Poulsen ketika tim Dinamit, julukan Denmark, menang 1-0 atas wakil dari Amerika Selatan tersebut.
Selanjutnya, Denmark akan melawan Australia di Samara, Kamis (21/6). Jakobsen menilai Eriksen masih akan menjadi andalan utama sehingga akan sangat berbahaya bagi Denmark jika The Socceroos, julukan Australia, bisa mematikan pergerakan pemain 26 tahun tersebut.
"Jika mereka bisa mengeliminasi pengaruh Eriksen dalam pertandingan nanti, Denmark akan kesulitan," ujar Jakobsen, yang kini bermain untuk Adelaide United, kepada Omnisport.
"Dia menjadi kunci dari mayoritas serangan Denmark."
Jakobsen pun menilai Denmark kehilangan sosok penting dalam diri William Kvist, yang mengalami cedera rusuk saat melawan Peru. Ini membuat juara Piala Eropa 1992 tersebut tidak terlalu stabil dalam bertahan.
"Dia bukan yang terbaik saat dengan bola dan dia lebih banyak bermain di sektor belakang dan samping. Namun dalam organisasi pertahanan, dia sangat bagus untuk menutup sektor belakang," ujar Jakobsen, yang memprediksi Denmark akan menjadi runner-up Grup C, di bawah Perancis yang akan menyapu bersih fase grup.
https://bola.kompas.com/read/2018/06/21/07040018/denmark-vs-australia-tim-dinamit-kesulitan-jika-eriksen-dimatikan