Kalah, Djanur Kecewa dengan Penampilan Pemain PSMS

Apalagi, kengototan yang menjadi ciri khas permainan PSMS sama sekali tidak terlihat. Imbasnya, mereka sudah kebobolan dua gol saat laga belum genap berjalan 10 menit.

“Itu juga (ngotot) yang tidak muncul, juga di dalam dua laga away sebelumnya. Mungkin pemain kami masih muda-muda, jadi perlu pengalaman, jam terbang,” kata Djanur-sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, selepas laga.

Persela membuka keunggulan melalui Muhammad Fahmi Al Ayyubi pada menit ke-3, Wallace Costa di menit ke-8, serta brace dari Loris Arnaud pada menit ke-44 dan menit ke-63. Adapun gol PSMS datang dari aksi Suhandi pada menit ke-54.

“Selamat buat Persela yang telah memenangkan pertandingan ini. Sebaliknya, saya sangat kecewa dengan penampilan kami,” ucap dia.

“Kami kalah telak 1-4 dan ini pencapaian yang sangat buruk. Secara keseluruhan permainan kami jauh dari harapan,” ujar mantan pelatih Persib Bandung ini.

Dia pun mengakui, kebobolan dua gol cepat mempengaruhi mental bertanding anak didiknya.

“Terutama kecolongan pada menit-menit awal, membuat kami semakin sulit berkembang. Mungkin kalau bisa cetak gol saat itu bisa beda (tambah gol usai aksi Suhandi). Tapi keteledoran, kesalahan di sana-sini buat kami tak berkembang,” tutur dia.

Djanur juga menyoroti kesalahan para bek PSMS, terutam dua bek sayap. Ini membuat Persela bisa cetak banyak gol.

“Konsentrasi memang menjadi masalah. Sebetulnya, dua-duanya baik (bek) kanan maupun kiri kami salah dalam antisipasi. Gol pertama oke, sementara gol kedua itu yang harusnya nggak (jadi gol). Tapi secara keseluruhan, kami malam ini tampil kurang baik,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Erwin Ramdani. Dia menyatakan, PSMS gagal lantaran gol cepat Persela.

“Memang gol awal (yang dilesakkan) Persela, sangat mempengaruhi penampilan tim kami. Ini menjadi bahan evaluasi, agar bisa lebih baik ke depannya,” tutur Erwin.