Poin Perdana yang Spesial bagi Pelatih Perseru

Pelatih Perseru, Putu Gede, menilai hasil tersebut memiliki arti spesial bagi dirinya. Itu tidak lain karena Putu Gede merupakan pelatih kelahiran Bali.

“Spesial poin perdana justru dapat di Bali. Pertandingan tadi malam sebenarnya sangat berat, tapi berkat kedisiplinan para pemain dalam menjalankan taktik, akhirnya kami mendapat hasil yang diharapkan,” tutur Putu Gede saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/4/2018).

Keputusan Putu Gede memainkan Kunihiro Yamasita sejak menit awal, membuat barisan pertahanan Perseru cukup kokoh. Apalagi Boman Aime juga berhasil mematikan pergerakan Spaso-sapaan akrab Ilija Spasojevic, untuk tidak leluasa dalam membawa bola.

“Harus diakui, penampilan Boman sangat disiplin. Dia juga komitmen dalam menjalankan tugasnya (mematikan pergerakan Spaso). Meski begitu, semua pemain layak diberikan apresiasi, karena tampil bagus dan sesuai dengan pola yang saya inginkan,” ujar dia.

Selain sosok Silvio Escobar yang menjadi penyama kedudukan pada menit ke-64, peran Samuel Reimas di bawah mistar gawang juga tidak dapat dianggap sepele. Dia sukses beberapa kali mengamankan gawangnya dari ancaman para pemain Bali United.

“Terima kasih juga untuk Samuel, yang sudah membuktikan dan menjawab tantangan yang saya berikan sehingga persaingan penjaga gawang menjadi sangat kompetitif,” ucap dia.

Dari tiga pertandingan yang sudah dilakoni pada musim ini, gawang Perseru memang sempat dikawal oleh sosok berbeda. Selain Samuel, sebelumnya Putu Gede menggunakan tenaga Annas Fitrianto saat kalah dari Persebaya Surabaya, serta Hendra Mole saat dikalahkan PSM Makassar di kandang sendiri.

“Dengan semua penjaga gawang yang ada, saya anggap sebagai penjaga gawang utama. Jadi siapa yang paling siap, itu yang bakal saya mainkan,” kata Putu Gede.