Pelatih dengan sapaan RD ini pun menyampaikan rasa simpatinya. Dia mengaku bersahabat dengan Iwan, terlebih mereka pernah satu kamar saat pemusatan latihan timnas U-23 Indonesia.
"Saya dan Iwan Setiawan merupakan sahabat dekat. Kami dulu sama-sama di timnas U-23, bahkan sekamar saat pemusatan latihan," kata RD dilansir BolaSport.com dari sumsel.tribunnews.com.
RD berharap Iwan bisa mengambil hikmah dari pemecatan dirinya dan segera mendapatkan jabatan pelatih lagi di klub lain.
"Kemarin Iwan menelepon dan mengatakan hal yang sama, tentu saya berharap sahabat dapat segera bekerja kembali," ungkapnya.
"Selain itu menjadi lebih baik lagi, dan dewasa dalam mengambil sikap.”
Menurut RD, Iwan merupakan pelatih yang baik dan sering bertukar pikiran meskipun ketika di lapangan mereka terlihat seperti rival.
"Mungkin banyak yang mengira kami ini rival karena pemberitaan di media, namun sebenarnya kami berdua sangat menghormati satu sama lain," tambah mantan arsitek timnas pada SEA Games 2011 itu.
"Saya sangat bersimpati dengannya dan mendoakan agar Iwan segera bekerja lagi."
Sebelum Iwan, nama pelatih senior Subangkit juga menjadi korban kerasnya Liga 1. Subangkit dipecat PSIS Semarang karena hal yang tak jauh berbeda, yaitu gagal membawa timnya berprestasi dengan cepat.
“Setiap klub pasti punya penilaian dan pandangan yang berbeda dalam menyikapi kinerja seorang pelatih," kata RD.
Pelatih asal Kota Metro, Lampung itu menjadi was-was karena bukan tidak mungkin peristiwa Iwan dan Subangkit bisa menimpa dirinya di Sriwijaya FC.
"Namun yang harus digarisbawahi bahwa hal yang terjadi pada coach Iwan Setiawan atau Subangkit bisa menimpa siapa saja, termasuk saya," ungkapnya.
"Jadi tentu kami harus bersikap profesional dan memberikan yang terbaik dan saya yakin mereka sudah memberikan hal itu." (Stefanus Aranditio)
https://bola.kompas.com/read/2018/03/28/09320028/simpati-rd-soal-pemecatan-iwan-setiawan-dan-subangkit