Terens mencetak gol ketiga Borneo FC pada menit ke-71. Dia dengan kecepatan luar biasa mengejar bola liar di tengah lapangan untuk mengecoh bek lawan sebelum mencapai kotak penalti dan melewati kiper.
Tanpa kesulitan, Terens menceploskan bola ke gawang yang kosong. Gol ke-6 Terens di Liga 1 tersebut lalu viral.
Salah satu media Brasil, Globoesporte, memuji gol Terens. Mereka mensejajarkan Terens dengan pelari tercepat dunia, Usain Bolt.
Namun di sisi lain, Daily Mail mengkritik minimnya teknologi sepak bola Indonesia soal statistik detail pemain di lapangan.
"Karena kurangnya teknologi dalam sepak bola Indonesia, kami mungkin tidak tahu persis berapa kecepatan Puhiri saat mencetak gol ketiga untuk Borneo pada malam itu," tulis Daily Mail.
Terens sendiri kepada BolaSport.com mengungkapkan perasaan soal golnya yang menjadi viral.
"Sepak bola adalah pekerjaan kami. Mau tidak mau kami harus yakin atau percaya diri bahwa kami orang Indonesia bisa sehebat pemain Eropa," ujarnya menambahkan.
Dia juga mengungkapkan sebuah rahasia di balik kecepatannya menggiring bola. Pemain berusia 21 tahun itu mengaku banyak belajar dari Boaz Solossa dalam hal lari cepat.
"Kalau sprint, ya saya selalu melihat kakak Boaz. Kakak Boaz adalah idola saya dari kecil," ujar Terens.
https://bola.kompas.com/read/2017/10/26/16235788/soal-gol-spektakuler-terens-daily-mail-kritik-teknologi-sepak-bola-indonesia