Dalam salah satu poin tuntutannya, bobotoh meminta semua pihak, baik manajemen, tim pelatih, maupun pemain memiliki rasa malu dan menjaga nama baik dan nama besar tim di kancah sepak bola nasional maupun media.
Koordinator aksi, Tobias Ginanjar, mengatakan, tuntutan tersebut merujuk pada sejumlah sikap manajemen klub yang kerap melabrak aturan.
Salah satu contohnya, kata Tobi, saat Persib dihukum bertanding tanpa penonton akibat kericuhan pada laga Persib versus Persija Jakarta.
"Tiba-tiba disiasati boleh ada pentonton tanpa atribut. Itu artinya hanya menyiasati aturan, yang boleh menonton jadinya penonton umum, ya itu bobotoh juga," kata Tobi.
Kasus lainnya, ujar Tobi, soal penghapusan regulasi pemain U-23 saat sejumlah pemain muda Persib dipanggil timnas.
"Ada beberapalah mengenai pemain yang tadinya ada U-23 tiga pemain, tetapi karena pemain U-23 Persib dipanggil timnas, jadi diubah, jadi dibebaskan," ucapnya.
Tobi menjelaskan, aksi demonstrasi bobotoh dilakukan sebagai bentuk kepedulian suporter terhadap tim kesayangannya.
"Aksi ini adalah bentuk keprihatinan bobotoh. Kami bergerak ke sini bukan karena dibayar atau iming-iming apa pun, murni karena Persib," ujarnya.
https://bola.kompas.com/read/2017/10/17/18074228/lakukan-unjuk-rasa-bobotoh-tuntut-manajemen-jaga-nama-baik-persib