GRESIK, KOMPAS.com – Skuad Persegres Gresik United akhirnya mampu memecahkan mitos, dengan meraih kemenangan pertama di kandang sendiri, Stadion Petrokimia, dalam lanjutan TSC 2016, Minggu (12/6/2016) malam WIB.
Tidak tanggung-tanggung, tim yang berhasil dikalahkan Persegres dalam kemenangan perdananya di kandang sendiri kali ini adalah Sriwijaya FC. Tim arahan Widodo Cahyono Putro ini berhasil dikalahkan Patrick da Silva dan kawan-kawan dengan skor tipis 2-1.
“Kami berhasil pecahkan mitos dengan meraih kemenangan perdana di kandang sendiri. Selain itu, kemenangan ini juga memupus rekor pertemuan kami atas Sriwijaya yang sebelumnya cukup sulit diwujudkan,” ucap pelatih Persegres , Liestiadi, selepas pertandingan, Minggu (12/6/2016).
Dalam pertandingan ini, Persegres sempat tertinggal lebih dulu pada menit ke-21 ketika Hilton Moreira berhasil menjebol gawang Sandy Firmansyah. Namun, perubahan yang dilakukan Liestiadi dengan memasukkan Eduardo Maciel, berakhir indah di babak kedua.
Kehadiran Eduardo, mampu mengubah pola permainan Persegres dalam menggempur pertahanan Sriwijaya. Hasilnya, Persegres berhasil bangkit melalui dua gol Patrick da Silva pada menit ke-48 dan menit ke-61. Eduardo menjadi kreator dari salah satu gol itu.
“Hasil ini buah kerja keras pemain di lapangan yang harus diakui dan diapresiasi. Malam ini, semua pemain terlihat bermain begitu luar biasa. Khusus untuk Eduardo, ia bermain tidak seperti biasanya," ujar Liestiadi.
"Kali ini, dia bermain jauh lebih baik karena salah satu gol yang dicetak Patrick juga berkat assist dia. Saya juga bersyukur, keputusan memasukkan Eduardo dalam pertandingan ini berakhir manis,” kata mantan pelatih PSM Makassar ini.
Hal lain yang menjadi pembeda permainan Persegres pada laga versus Sriwijaya FC adalah dalam hal motivasi bermain.
“Motivasi yang saya berikan kepada para pemain di ruang ganti jelang babak kedua juga berhasil membangkitkan semangat. Saya katakan kepada mereka untuk bangkit agar tidak menjadi pecundang, dan meraih kemenangan untuk membuat Ultras Mania (julukan suporter Persegres) senang,” tutur Liestiadi.
Laga Persegres kontra Sriwijaya FC sendiri memang sempat disaksikan oleh pelatih kepala timnas Indonesia senior Alfred Riedl. Dia sempat menyaksikan, namun sebelum pertandingan tuntas, Riedl memutuskan untuk meninggalkan stadion.
“Ini juga menunjukkan kepada Alfred Riedl bahwa pemain Persegres layak masuk timnas. Karena tanpa diperkuat beberapa pemain andalan, kami mampu mengalahkan Sriwijaya yang jauh lebih diunggulkan,” tuturnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.