Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranieri Anti-Tiki-taka

Kompas.com - 11/05/2016, 07:48 WIB
Anju Christian

Penulis

LEICESTER, KOMPAS.com - Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mengaku tidak suka dengan gaya tiki-taka yang mengedepankan penguasaan bola. Sebagai orang Italia, dia pun mengutamakan pertahanan solid.

Preferensi taktik Ranieri tercermin saat dirinya ditunjuk sebagai pelatih Valencia pada 1997. Klub berjulukan Los Che itu merupakan tim non-Italia pertama dalam perjalanan karier Ranieri.

Seperti tim Spanyol pada umumnya, Valencia dituntut memeragakan sepak bola indah. Namun, Ranieri bersikeras dengan gaya dari negara asalnya.

"Di Valencia pada awal 1990-an, mereka meminta saya untuk memainkan tiki-taka. Saya pun mengatakan, Ánda merekrut pelatih yang salah. Saya tidak menyukai penguasaan bola'," kata Ranieri.

"Beberapa pemain kami juga ingin menjadi seperti Rivaldo dan Luis Figo di Barcelona. Namun, saya menjelaskan, 'Kami bisa menghasilkan jumlah tembakan dan umpan silang yang sama dengan mereka'," tutur dia.

Keputusan Ranieri terbukti jitu. Dia membawa Valencia finis di zona empat besar dua musim beruntun. Mereka berhak tampil di kualifikasi Liga Champions.

Gaya serupa diulangi Ranieri bersama Leicester City musim ini. Menurut Whoscored, Leicester hanya menempati urutan ke-18 untuk penguasaan bola, yaitu dengan rata-rata 44,7 persen.

Penguasaan bola minimalis coba ditutupi Ranieri dengan agresivitas. Mereka mampu melepaskan 22,8 tackle per partai atau hanya kalah dari Liverpool.

Leicester juga mengandalkan serangan balik. Dengan catatan lima gol, mereka menjadi tim Premier League paling produktif melalui skenario ini.

Atas dasar itu, Ranieri menuntut para pemainnya untuk terus berlari sepanjang pertandingan.

"Saya juga mendatangi Shinji Okazaki dan Jamie Vardy, lalu mengatakan, 'Saya ingin Anda bermain seperti jet tempur'. Jangan lupa, saya juga memiliki N'Golo Kanté di lini tengah. Tidak ada pemain bisa berlari seperti dia," ucap Ranieri.

Hasilnya, klub berjulukan The Foxes membalikkan prediksi sebagian besar pengamat. Untuk kali pertama sepanjang sejarah klub, mereka menjuarai Premier League.

Juara Review Lengkap Premier League Pekan ke-37

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com