Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2015, 16:07 WIB
Ferril Dennys

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku terkejut sekaligus sedih atas adanya penangkapan petinggi FIFA yang diduga tersangkut masalah korupsi dan penyuapan. La Nyalla juga mendesak FIFA membuat keputusan tegas kepada mereka.

Nama-nama pejabat FIFA yang ditangkap oleh FBI itu di antaranya adalah Presiden Asosiasi Sepak Bola Amerika Tengah dan Karibia Jeffrey Webb, Ketua Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Uruguay Eugenio Figueredo, dan Presiden Federasi Sepak Bola Kosta Rika Eduardo Li.

"Kasus korupsi yang melibatkan FIFA ini jelas mengejutkan sekaligus menyedihkan. Pihak berwajib harus segera mengusut masalah ini hingga tuntas," kata La Nyalla seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Jumat (29/5/2015).  

La Nyalla membantah keterlibatan institusinya dalam kasus pengaturan skor, apalagi sampai mendapat perlindungan dari oknum FIFA, seperti rumor yang saat ini sedang berembus. Dia juga menyayangkan upaya pihak-pihak tertentu yang mengaitkan dua isu berbeda untuk menjatuhkan PSSI.

"Penangkapan pejabat FIFA itu terkait bidding tuan rumah Piala Dunia. Kecurangan pada bidding atau lelang dapat terjadi di mana saja dan di institusi mana pun, bukan hanya di sepak bola. Jadi, jangan kait-kaitkan hal ini dengan PSSI," ujarnya.

"Sepak bola menjunjung tinggi asas fair play. PSSI dengan tegas mengecam segala tindak kecurangan, termasuk pemerasan, korupsi, dan konspirasi. Tidak hanya di dunia sepak bola, tetapi di mana pun," sambungnya.

La Nyalla sepakat, skandal korupsi ini telah mencoreng FIFA dan sepak bola secara umum. Karena itu, FIFA harus segera mengambil tindakan tegas.

"Tidak ada tempat bagi segala bentuk kecurangan dan kejahatan di sepak bola. Siapa pun yang terlibat harus segera diberantas agar wibawa FIFA di mata dunia dan anggotanya, termasuk PSSI, bisa kembali tegak," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com