Farinia berharap program yang dijalankan ICIP bisa mempromosikan sepak bola di kalangan perempuan dengan efektif dan dapat berkelanjutan. " Kami ingin memopulerkan sepak bola di kalangan perempuan. Kami akan monitor dan evaluasi ke sekolah-sekolah, sehingga ada keberlanjutan dari program ini," kata Farinia.
Soccer clinic ini dipimpin langsung oleh Assmaah. Dia merupakan kapten kesebelasan Liga Primer Perempuan di Universitas New South Wales dan juga koordinator Football United, yaitu sebuah gerakan yang menggunakan sepak bola untuk pembangunan sosial.
Assmaah menjelaskan, sepak bola bisa menjadi sarana untuk menyatukan semua orang di dunia. "Sepak bola adalah olahraga yang bisa menjadi bahasa universal bagi semua orang di dunia. Kita bisa satukan semua kebudayaan melalui sepak bola," kata Assmaah yang memiliki keturunan Mesir.
Dia pun optimistis terhadap prospek sepak bola perempuan di Indonesia. "Saya melihat adanya dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap program ini. Anak-anak juga sangat menikmati acara ini," kata Assmaah.
Rencananya, Assmaah akan mengunjungi beberapa universitas dan pesantren terkemuka di Tangerang, Jakarta, Bogor, Cirebon, dan Makassar, untuk bermain sepak bola bersama para pelajar dan berbagi pengalaman sebagai pemain sepak bola muslim perempuan.