Muncul sedikit kekhawatiran. Kengototan kedua kubu berpotensi menciptakan dualisme. Namun, itu langsung dibantah Gatot.
"PSSI kan sudah tidak diakui oleh Kemenpora. Nantinya, yang menjalankan kompetisi bukan PSSI versi KLB, tapi tim transisi," ucap Gatot di Kantor Kemenpora, Rabu (22/4/2015).
Gatot menambahkan, "Kami tidak ingin membuat dualisme. Yang jelas, kompetisi akan dijalankan oleh tim transisi. (Jika kompetisi Indonesia Super League digulirkan pada 25 April), kami juga tidak mengakui. Memangnya ada izin?"
Dualisme PSSI sempat terjadi empat tahun silam. Ketika itu, kubu Djohar Arifin berada di pihak PSSI. Sedangkan La Nyalla Mattalitti memimpin Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).