Joko Riyatno (35 tahun) tewas akibat kerusuhan suporter sepak bola yang terjadi di sela pertandingan babak delapan besar Divisi Utama antara Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10).
Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan hukuman diberikan bukan kepada klub Persis Solo sebagai klub yang berkandang di Stadion Manahan Solo. Tetapi, penonton yang tidak terkontrol bahkan lebih cenderung berbuat kriminal.
"Kami telah memutuskan untuk Solo mulai hari ini sampai enam bulan ke depan tidak ada aktivitas sepak bola. Kami meminta stake holder dan suporter di Solo bahwa sepak bola bukan untuk menelan korban jiwa," ujar Hinca di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (23/10).
Aktivitas sepak bola yang dimaksud adalah pertandingan di bawah kendali PSSI termasuk Asosiasi Provinsi Jawa Tengah yang mencakup wilayah Surakarta.
"PSSI harus mengantisipasi kegiatan sepak bola di Solo. Misalnya bukan pertandingan melibatkan Persis Solo atau ada laga dikelola PSSI apapun itu termasuk laga timnas atau yang lain," kata Hinca.
Hinca menambahkan apabila kondisi di Surakarta tidak segera kondusif, maka hukuman larangan beraktivitas di sepak bola selama enam bulan bisa bertambah. “Jika situasi (tidak kondusif) masih ada peluang untuk itu (penambahan hukuman)," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.