Deschamps: 3-0 Awal Bagus untuk Perancis

Pertandingan itu diwarnai sejumlah peristiwa menegangkan. Pada menit ke-28, Paul Pogba melakukan pelanggaran terhadap Wilson Palacios. Pelanggaran itu bisa membuat Pogba mendapat kartu merah, tetapi wasit Sandro Ricci memberi Pogba kartu kuning.

Menjelang turun minum, Perancis mendapatkan gol pertama yang merupakan buah eksekusi penalti Karim Benzema. Penalti diberikan setelah Palacios dinilai melanggar Pogba. Atas Pelanggaran itu juga, Palacios mendaparkan kartu kuning kedua.

Tiga menit setelah babak kedua dimulai, kiper Honduras, Noel Valladares melakukan gol bunuh diri. Gol berawal dari tembakan Benzema yang mengenai tiang kiri. Bola kemudian mental ke arah tiang kanan. Setelah mengenai tangan Valladares, bola memantul ke arah dalam gawang dan langsung mental ke arah luar.

Sempat terjadi polemik soal apakah bola sempat melewati garis gawang. Layar informasi sempat menampilkan tulisan "tidak gol", tetapi kemudian menampilkan tulisan "gol".

Setelah berdiskusi dengan ofisial keempat Peter O Leary dan mempertimbangkan rekomendasi berdasarkan teknologi garis gawang, Ricci menyatakan gol kedua Perancis merupakan gol bunuh diri Valladares.

Ini merupakan keputusan penting pertama yang diambil berdasarkan rekomendasi teknologi garis gawang di putaran final Piala Dunia.

Perancis akhirnya mendapatkan gol ketiga, dari Benzema, pada menit ke-72. Memanfaatkan umpan Patrice Evra, Benzema menembakkan bola dari tengah kotak penalti ke sudut kiri atas gawang dengan tendangan kaki kanan.

"Kami sabar. Kami memiliki sejumlah peluang dan dua tembakan kami membentur tiang pada babak pertama. Ini adalah awal yang bagus," ujar Deschamps.

"Perancis akan menikmati kemenangan ini, karena tak pernah mudah meraih kemenangan 3-0 di Piala Dunia. Ini sulit karena kami melakukan hal-hal bagus selama menyiapkan diri menghadapi Piala Dunia, tetapi Piala Dunia selalu memberikan pengalaman berbeda."

"Kegembiraan dalam sepak bola hanya terwujud jika Anda meraih kemenangan," tutur Deschamps.