"Sudah diurus sama lawyer APPI. Kami percaya APPI akan melindungi hak-hak pemain," kata Firman saat ditemui di Rumah Dinas Gubernur, Jumat (31/1/2014).
Lebih lanjut Firman menambahkan, alasan Sriwijaya tidak membayarkan gaji sebagai bentuk sanksi lantaran keduanya membela tim nasional (Timnas) yang berada di bawah kepengurusan Djohar Arifin, saat terjadinya dualisme di tubuh PSSI sekitar tahun 2012 lalu, tidak masuk akal.
"Karena waktu lawan Valencia (Timnas) itu yang diakui FIFA," ujarnya.
Kemudian, lanjut Firman, pada saat ISL kembali diakui dan PSSI juga kembali membentuk Timnas, dia juga ikut memenuhi panggilan.
"Berarti draw, tidak ada yang kami pilih-pilih," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, manajemen Sriwijaya FC berencana akan mengajukan somasi kepada Firman dan M Ridwan, terkait sengketa pelunasan gaji. Saat ini, Firman dan Ridwan sudah tidak lagi membela Laskar Wong Kito karena mereka tercatat sebagai pemain Persib Bandung.
"Kami sudah siapkan tujuh orang kuasa hukum. Jadi, mantan pemain Sriwijaya yang menuntut dan menjelek-jelekkan Sriwijaya akan langsung berhadapan dengan hukum," kata Direktur Keuangan klub, Augie Bunyamin, saat dihubungi, Kamis (30/1/2014).
"Jadi, akan kami lihat apa tuntutan mereka, biar kuasa hukum kami yang akan mengurusnya. Kami kumpulkan bukti-bukti dulu," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam rilis yang dikeluarkan APPI, Firman dan Ridwan masih belum mendapat pelunasan gaji dari Sriwijaya, jelang bergulirnya Indonesia Super League 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.