Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Rusak Timnas U-19 dengan Kompetisi Amburadul

Kompas.com - 16/10/2013, 16:30 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) diminta segera membenahi kompetisi sepak bola nasional. Hal tersebut disampaikan mantan anggota Exco PSSI, Bob Hippy, menanggapi kesuksesan tim nasional Indonesia U-19.

Timnas U-19 di bawah kendali Indra Sjafri, memang jadi sorotan akhir-akhir ini. Selepas keluar sebagai juara AFF U-19 2013, Evan Dimas dan kawan-kawan pun sukses memastikan satu tempat di putaran final Piala Asia U-19 seusai menekuk Korea Selatan 3-1, Sabtu (12/10/2013).
 
Melihat performa menawan timnas U-19, tentu akan sangat disayangkan jika pada akhirnya mereka tenggelam di masa yang akan datang. Tenggelamnya bakat dan potensi mereka pun bisa saja terjadi jika tidak adanya kompetisi yang ideal.

"Mereka (pemain timnas U-19) tidak bisa matang hanya di turnamen. Mereka bisa matang jika mengikuti kompetisi dan hal itu juga dapat membuat jam terbang mereka lebih bagus," ungkap Bob kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (16/10/2013).

Masalahnya, lanjut Bob, saat ini Indonesia memang belum memiliki sistem kompetisi yang baik, hususnya di level amatir. Bob menilai, PSSI seharusnya bisa menata ulang kompetisi di level tersebut yang sejauh ini dinilai belum berjalan dengan benar.

"Memang dengan kompetisi seperti sekarang ini kasihan mereka. Apalagi, Indra sudah mencari pemain dengan ke puluhan kota dengan setengah mati. Jangan sampai karena kompetisi kita yang amburadul, mereka (pemain timnas U-19) tahun depan sudah tidak keruan mainnya," kata Bob.

"Jangan membicarakan profesional dulu kalau amatir saja belum beres. Karena inilah yang terus menjadi masalah, sebab kompetisi dan klub berserta pelatihnya juga masih mementingkan yang tidak-tidak, misalnya, dengan pengaturan pertandingan atau segala macamnya. Itu akan membahayakan para pemain muda kita. Jangan dirusak mereka," tegasnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com