KOMPAS.com — Hattrick penyerang Bayern Muenchen, Thomas Muller, ke gawang BSV Rehden, Selasa (6/8/2013) pada DFB Pokal, tidak lepas berkat kecerdikan Pelatih Pep Guardiola. Dalam pertandingan itu, Bayern Muenchen menang 5-0.
Saat menangani Bayern, Guardiola mengubah formasi 4-2-3-1 yang sebelumnya ditanamkan oleh Jupp Heynckes dengan formasi 4-1-4-1. Entah datang dari mana, Guardiola tiba-tiba mendapat ide menjadikan Muller sebagai false nine.
Eks pelatih Barcelona itu sepertinya ingat jika Muller memiliki julukan "Raumdeuter" alias "Interpreter of Space" alias "Penerjemah Ruang". Selain gemar menjelajahi lapangan, Muller juga memiliki kemampuan lebih untuk menempatkan diri di antara pertahanan lawan. Kriteria sempurna untuk seorang false nine.
Saat melawan BSV Rehden, dengan mata kepalanya sendiri Guardiola menyaksikan keputusannya berbuah tepat. Dua kali Muller mampu menemukan celah untuk mendapatkan tandukan bebas.
Muller juga menjadi otak bagi terciptanya gol penutup Robben. Ketika bek-bek BSC Rehden mengepung dirinya, Muller bisa melihat Robben tak terkawal dan kemudian memberikan assist.
Satu hal lagi yang sangat mendukung keputusan Guardiola memberikan peran sebagai false nine kepada Muller. Pemuda asli Bavaria itu merupakan pemain yang memiliki naluri mencetak gol tinggi.
Pada dua musim pertamanya bersama tim senior Bayern, Muller masing-masing mencetak 19 gol di semua kompetisi. Statistik golnya sempat menurun pada musim selanjutnya, 2011/2012, dengan hanya 11 gol, tetapi kemudian melonjak drastis semusim kemudian, 23 gol. (Deodatus Pradipto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.