Pep ditunggu di Allianz Arena, Tantangan Ikut Menanti

Kompas.com - 24/06/2013, 06:36 WIB

MUENCHEN, KOMPAS.com - Pelatih anyar Bayern Muenchen, Pep Guardiola (42), dijadwalkan akan diperkenalkan secara resmi oleh pihak klub di Allianz Arena, Senin (24/6/2013) siang waktu setempat. Seperti dilansir majalah Bild, Pep dijadwalkan tiba di Muenchen pada Minggu malam dengan pesawat Lufthansa LH 1815 bersama keluarganya dan asisten pelatih Domenec Torrent.

Konferensi pers dan pengenalan resmi Pep akan dihadiri oleh 200 wartawan dari seluruh dunia. Selain itu, sesi latihan pertama eks pembesut Barcelona pada hari Rabu dan Kamis akan disaksikan oleh 25.000 pasang mata di Allianz Arena.

"Euforia" kemunculan perdana Pep di Muenchen memang menyedot perhatian seluruh warga Jerman. Sebab, sebelumnya tak banyak yang menyangka bahwa Pep akan memilih Bayern Muenchen sebagai klub yang akan ia tangani. Apalagi, ia memang punya nama besar.

Ia pernah membawa Barcelona meraih 14 trofi hanya dalam empat tahun. Prestasi ini membuat Pep menjadi incaran banyak klub elite dan kerap digosipkan akan melatih klub di Premier League. Tetapi, ia memilih pindah ke Jerman.

Hal yang paling dinantikan dari kehadiran Pep di Allianz Arena adalah apa yang akan dilakukannya dengan tim warisan Jupp Heynckes itu. Jelang suksesi jabatan pelatih, Heynckes meninggalkan skuad yang kuat untuk Pep, bahkan mampu meraih treble winnres dengan menjuarai Bundesliga 1, DFB Pokal, dan Liga Champions. Ini menjadi beban yang amat berat buat Pep.

Apalagi, di Bundesliga musim 2012-13, Bayern hanya sekali mengalami kekalahan. Mereka mengakhiri kompetisi dengan sangat perkasa, unggul 25 poin dari runner-up Borussia Dortmund di klasemen akhir.

Di Liga Champions, mereka muncul sebagai juara dalam all-German final, juga melawan Dortmund. Kemenangan atas Stuttgart di DFB Pokal pun sukses mencatatkan nama Bayern sebagai klub Jerman pertama yang meraih treble.

Selain karena sentuhan Heynckes, kesuksesan Bayern ini pun tak lepas dari materi skuad Bayern jauh dari kata sepele. Selain wajah-wajah lama seperti Thomas Mueller, Philipp Lahm, Franck Ribery, dan Arjen Robben yang makin solid, empat pembelian Bayern di awal musim terbukti tepat guna. Javi Martinez tampil solid mendampingi Bastian Schweinsteiger di depan kuartet bek, sekaligus membuktikan bahwa harganya yang 40 juta euro sepadan.

Sementara itu, Dante muncul sebagai penambal lubang di lini pertahanan Bayern. Mario Mandzukic sukses menggeser Mario Gomez dari posisi penyerang utama. Xherdan Shaqiri muncul sebagai sosok super-sub yang mumpuni untuk menggantikan Franck Ribery atau Robben.

Memperbaiki tim yang dianggap nyaris sempurna ini tentu bukan pekerjaan mudah, bahkan untuk pelatih kaliber Pep sekali pun. Pertanyaan lain yang menanti Pep adalah rencananya dengan pemain anyar Mario Goetze.

Uli Hoeness, Presiden Bayern, sempat mengatakan bahwa keputusan mereka mendatangkan gelandang bintang Dortmund tersebut tak lepas dari pengaruh Pep. Pep yang menginginkan pemain setipe dengan Neymar. Ia pun mendapatkan keinginannya saat Bayern melunasi buy-out clause Goetze senilai 37 juta euro.

Kehadiran Goetze tentu membuat publik penasaran akan skema yang akan dimainkan oleh Pep. Sebab, jika Pep memilih Goetze dalam starting eleven, bisa dipastikan ada sejumlah pemain yang akan terancam posisinya oleh pemain berusia 21 tahun itu. Akan menarik menyaksikan Pep menghadapi dinamika di skuad Bayern nanti.

Di sisi lain, bisa jadi kondisi Bayern yang demikian justru akan memacu pria kelahiran Santpedor ini untuk mengerahkan kemampuannya sebagai pelatih. Pep bukan tanpa alasan memilih Bayern. Guillem Balague - kolumnis untuk AS Spanyol sekaligus penulis biografi Pep - punya penilaian sendiri. Dalam tulisannya di The Telegraph, ia mengatakan, keputusan Pep memilih Bayern dibuat berdasarkan romantisme. Pep menginginkan tantangan untuk mendapatkan trofi, skuad berkualitas yang bisa ia bentuk, dana untuk membeli pemain, infrastruktur yang baik, dan filosofi klub.

Bayern adalah klub sarat sejarah dengan standar tinggi dan kehausan konstan akan gelar bergengsi. Karena alasan-alasan itulah Pep memilih Bayern dan bukan klub lain. Jelang kemunculan perdananya di Allianz Arena, saat itu juga Pep memulai misinya menjawab semua pertanyaan yang selama ini menumpuk.


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Liga Indonesia
Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Liga Italia
Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Liga Champions
Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Internasional
Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com