BARCELONA, KOMPAS.com - Pemilik gelar juara Liga Spanyol musim ini boleh jadi ditentukan akhir pekan ini ketika Barcelona menjamu Real Madrid pada laga ke-34 Liga Spanyol di Nou Camp, Sabtu (21/4) atau Minggu dini hari WIB. Apakah Real Madrid akan juara dan merebut trofi yang tiga musim beruntun sebelumnya milik Barcelona?
Atau sebaliknya, masih adakah kesempatan bagi Barcelona untuk mempertahankan gelar juara? Pertanyaan-pertanyaan itu bakal terjawab melalui hasil akhir laga yang kerap dijuluki clasico tersebut. Madrid unggul empat poin atas Barcelona, dan setelah duel ini masih ada empat laga.
Tim asuhan Pelatih Pep Guardiola itu hanya punya satu opsi agar kesempatan untuk juara tidak musnah, yakni menang. Kurang dari itu, imbang atau apalagi sampai kalah, sama artinya persaingan perebutan juara antara Madrid dan Barcelona berakhir.
”Jika mereka (Madrid) menang, (liga) telah usai,” kata Guardiola. ”Jika Barca menang, kami akan terus mendapatkan opsi-opsi di liga ini. Jika kami kalah, ya Madrid akan juara. Jadi, sekarang saatnya atau tidak sama sekali,” kata Xavi Hernandez, gelandang Barcelona, kepada televisi Gol.
Bagi Madrid, hasil seri mungkin cukup nyaman. Cara pandang itu bisa diketahui dari bagaimana Pelatih Jose Mourinho menyusun formasi starter Madrid. Jika ingin bermain aman, dengan target minimal mencuri satu poin, Mourinho bisa memilih pendekatan konservatif.
Selalu gagal defensif
Namun, taktik itu selalu gagal menghentikan Barcelona, antara lain terlihat pada putaran pertama perempat final Piala Raja saat Madrid kalah 1-2 di Santiago Bernabeu. Saat itu, Mourinho menurunkan formasi starter yang defensif, dengan memasang bek Pepe sebagai gelandang jangkar dalam upaya menjinakkan Lionel Messi.
Mourinho belajar dari kegagalan tersebut dan mengubah taktik pada putaran kedua Piala Raja di Nou Camp. Ia memasang Kaka dan Mesut Oezil dan Madrid tidak beruntung hanya membawa pulang hasil seri 2-2 dari Nou Camp. Jika hasil seri terulang lagi pada clasico kali ini, hal itu boleh jadi tidak terlalu mengecewakan Madrid.
Baik Barcelona maupun Madrid sama-sama menelan kekalahan pada putaran pertama semifinal Liga Champions, pertengahan pekan ini. Barcelona takluk 0-1 di kandang Chelsea, sedangkan Madrid menyerah 1-2 di kandang Bayern Muenchen. Dua laga itu kembali bergulir, pertengahan pekan depan, dengan dua wakil Spanyol itu sebagai tuan rumah.
Kedua pelatih, Guardiola dan Mourinho, sepertinya akan mengubah sedikit formasi dari tim yang berlaga di semifinal Liga Champions, Selasa dan Rabu lalu. Kaka, yang diistirahatkan lawan Bayern, bisa jadi dimainkan.
Di posisi bek kiri, salah satu titik lemah saat Madrid kalah dari Bayern, Mourinho memiliki dua opsi: Fábio Coentrão atau Marcelo. Coentrao lebih defensif dibandingkan Marcelo yang agresif. Mengingat semua pemain kedua tim sama-sama fit, kejelian meracik dan memilih pemain vital menentukan hasil laga.